Bangko, AP – Seluruh kalangan pemuda diajak ikut membangun besarnya potensi wisata di kawasan Luhak 16 dan turun menjaga lingkungan dari perambahan hutan dan aksi Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI).
Hal tersebut diungkapkan Bupati Merangin H Al Haris dan dibenarkan Wabup H A Khafid Moein, saat menghadiri pengukuhan pengurus Persatuan Pemuda Mahasiswa Pelajar Luhak 16 (PPMP L-16) periode 2016-2018.
Pada acara yang berlangsung Sabtu (8/4) di Aula Bappeda Merangin itu, bupati mengaku sangat bersyukur dilakukannya acara pengukuhan pengurus PPMP L-16, sebab banyak orang tidak menyangka ternyata mereka orang Luhak 16.
‘’Dengan pengukuhan ini kita kembali mengenang dan melihat serta menguatkan sejarah kita lagi. Dari Selango, Renah Pembarap sampai Beringin itulah wilayah Luhak 16. Saya wajib menyampaikan informasi ini pemuda,’’ujar Bupati.
Kedepannya harap bupati, jangan terjadi gesekan antar pemuda. Bupati yang saat itu didampingi Wabup, mengajak seluruh pemuda Luhak 16 untuk ikut membangun besarnya potensi wisata di wilayahnya.
Luhak 16 tegas bupati, mempunyai potensi wisata yang luar biasa dan primadonanya sampai men-dunia. Bupati mengaku telah membuat pemetaan terhadap kawasan Wisata Luhak 16.
‘’Daerah wisata kita sudah maju sarananya dan akan terus kita lengkapi. Tentunya sekarang masyarakat sudah semakin maju dalam menyambut para wisatawan,’’terang Bupati.
Tugas pemuda harap bupati, menyampaikan informasi besarnya potensi wisata itu sampai ke masyarakat luar. Merangin punya Sapta Pesona Wisata yang sangat potensial untuk mengangkat perekonomian masyarakat.
Wisata Merangin itu jelas bupati sangat unik dan tidak monoton yang tidak ditemui di daerah lain. Ada Batu Larung, ada Geopark, ada sejarah Karang Beri dan banyak lagi potensi wisata yang unik dan hanya ada di Kabupaten Merangin.
Saat ini bupati dan wabup, sedang berusaha menata hamparan taman batu di Desa Koto Tapus dan Tanjung Dalam di Kecamatan Jangkat Timur yang luasnya mencapai empat hektar.
Diduga hamparan taman batu yang baru ditemukan warga itu, usianya sudah ribuan tahun lalu bekas candi atau tempat pengumpulan material candi. Mudah-mudahan dalam tiga tahun, kawasan itu sudah bisa tertata.
Pada kesempatan itu, bupati juga mengungkapkan sejak mulaui memimpin Kabupaten Merangin bersama Wabup H A Khafid Moein, banyak masih banyak jalan yang rusak.
Namun jalan itu sekarang sudah banyak yang dibangun dengan kualitas aspal yang sangat bagus, bekat upaya bupati dan wabup mencari dana ke Pemerintah Pusat, karena ABPD Merangin yang tidak cukup.
‘’Dulu kita menganggarkan pembangunan infrastruktur jalan hanya sebesar Rp 60 miliar setahun, sekarang sudah mencapai Rp 120 miliar. Kita terus berusaha menarik DAU dari pusat,’’terang Bupati.
Meskipun demikian, diakui bupati dan wabup semua itu belum sanggup menyelesaikan semua permasalahan jalan di Kabupaten Merangin, walaupun dana DAU Merangin paling besar dari kabupaten/kota se-Provinsi Jambi.
Dalam mencari dana pusat tegas bupati, bermacam cara dilakukan untuk bisa mendapatkannya. ‘’Begitulah kami bedua berjuang di tingkat pusat untuk bisa membawa dana itu ke Merangin,’’jelas Bupati.
Bupati berharap PPMP L-16 akan menjadi organisasi berbasis kekeluargaan. Jangan jadikan organisasi tersebut sebagai organisasi politik. Pada kesempatan itu juga dilaksanakan penandatangan penolakan PETI di wilayah Luhak 16.
Komitmen bersama itu ditandatangani oleh Bupati, Wabup, Kapolres, Dandim 0420 Sarko, unsur kepemudaan, tokoh masyarakat dan tokoh agama serta instansi terkait.
Dikukuhkan sebagai Ketua PPMP L-16 periode 2016-2018 Albert Trisman,
Hairul Ihwan, Bendahara Riki Saputra. Pada kesempatan itu, Ketua Himpunan Keluarga Luhak 16 Sabarudin, juga mengukuhkan pengurus lainnya. Nzr