Tebo, AP – Kuota penyertifikatan massal melalui Program Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA) untuk memberikan kepastian hukum kepada pemegang hak atas tanah yang diprioritaskan kepada masyarakat ekonomi menengah ke hawah di Kabupaten Tebo tahun ini meningkat.
“Tahun ini untuk Kabupaten Tebo yang ada 4500 bidang, jauh lebih banyak dari tahun 2016 lalu yakni hanya 3000 bidang,” ujar M Yazid, koordinator program PRONA Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tebo.
Dikatakannya, hingga hari ini kalau tidak salah baru 2000 sartifikat yang baru terealisasi.
“Padahal syarat- syaratnya tidak terlalu sulit yakni surat asal usul tanah, KTP, KK, sporadik dan patok batas,” jelasnya.
Yazid menyebutkan, kendala yang paling banyak ditemui di lapangan yaitu masih banyak warga belum mempunyai surat- surat tanah.
“Program PRONA adalah salah satu kebijakan pemerintah pusat. Untuk pembuatan sertifikatnya memang gratis alias tidak dipungut biaya tapi untuk biaya administrasi seperti pengukuran dan lain- lain ditanggung peserta program itu sendiri,” tukasnya. met