Batanghari, AP Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA/K, yang sudah digelar beberapa waktu lalu menjadi bahan evaluasi pelaksanaan UNBK tingkat SMP.
Kendala teknis yang ditemukan di lapangan saat pelaksanaan UNBK, adalah pemadaman listrik meski asuransinya tidak terlalu lama serta error aplikasi seperti yang dialami SMAN 8 pada hari kedua ujian.
Dikatakan Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PDK) Batanghari, Jamilah secara global kesiapan siswa SMA/K untuk pelaksanaan ujian sudah sangat baik. “Karena adanya pemadaman listrik dan error aplikasi, yang ditakutkan mengganggu konsentrasi siswa,” katanya.
Kedepan, lanjutnya kondisi ini menjadi bahan evaluasi. “Kami akan berkoordinasi lagi dengan pihak PLN, selain itu juga menghimbau pihak sekolah penyelenggara ujian bisa menyediakan genset. “Sehingga jika diperkirakan pemadaman listrik terjadi dalam durasi yang cukup lama, genset bisa digunakan,” ujarnya.
Dari 54 sekolah yang terdiri dari 35 SMP negeri, 10 SMP Satap dan 9 SMP swasta belum semua bisa menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
“Belum semua sekolah bisa menggelar UNBK, sebagian masih menggunakan Ujian Nasional Berbasis Kertas (UNKP),” kata Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas), Deni Eko Purwanto.
Sekolah yang akan menggelar UNBK sebanyak20 SMP dan satu MTS. “21sekolah, terdiri dari 20 SMP dan 1 MTS yang akan menggelar UNBK. Sementara untuk sistem UNKP sebanyak 17 SMP dan 13 MTS yang akan menyelenggarakannya,” bebernya.
Dari jumlah sekolah yang menggelar UNBK, hanya satu sekolah yang sudah mandiri, artinya menylenggarakan ujian di sekolah sendiri sementara sisanya masih menginduk ke SMA/K. “Yang mandiri hanya SMPN2 Bajubang, sisanya masih menginduk ke SMA/K sementara untuk MTS juga sudah mandiri,” ujarnya.
Sementara terkait jumlah peserta, UN tingkat SMP akan diikuti siswa sebanyak 4.450 orang. “Yang sudah Masuk dalam Daftar Peserta sebanyak 4.450 siswa,. terdiri dari 2.615 siswa yang mengikuti UNKP dan 1.835 siswa,” imbuhnya. Sup