Sungaipenuh, AP- Pemerintah Provinsi Jambi menganggarkan pembebasan lahan seluas 30 hektare untuk pengembangan Bandara Depati Parbo Kerinci, sebagai upaya mendukung destinasi wisata Kerinci dan Kota Sungaipenuh.
Gubernur Jambi H. Zumi Zola Zulkifli di Kota Sungaipenuh, Senin (17/04), mengatakan Kerinci dan Sungaipenuh memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, yang mendasari Kementerian Pariwisata menetapkan Kerinci sebagai “branding” pariwisata Jambi.
“Kementerian Pariwisata sepakat menetapkan Kerinci sebagai “branding” Pariwisata Provinsi Jambi, dilihat dari sejarah dan kekayaan alamnya. Ini sangat strategis sekali untuk Jambi karena Bapak Presiden Jokowi sangat menekan dalam hal memajukan pariwisata di suatu daerah,” kata Zola.
Menurutnya, dengan dijadikannya Kerinci sebagai “branding” pariwisata Jambi, menjadikan celah yang bisa dimanfaatkan daerah untuk membuka akses transportasi masyarakat yang dapat memudahkan berkunjung ke Kerinci dan Sungaipenuh.
“Dan untuk mendukung semua itu, kita harus bersinergi bersama, akses infrastruktur jalan menuju lokasi wisata perlu kita perbaiki bersama-sama,” ujarnya.
Untuk mendukung Kerinci dan Sungaipenuh menjadi kota wisata, Pemprov Jambi katanya telah menggarakan dana untuk pembebasan lahan seluas 30 hektare untuk guna perluasan Bandara Depati Parbo Kerinci, agar pesawat yang masuk di Kerinci ukurannya bisa lebih besar.
Zola mengatakan, pada berbagai kesempatan bertemu Presiden Joko Widodo, dirinya terus menyampaikan permasalahan dan kondisi bandara, serta infrastruktur yang perlu ditingkatkan diseluruh aspek wisata yang berada di Provinsi Jambi termasuk juga jalan menuju “geopark” di Kabupaten Merangin.
“Jika pembebasan lahan ini selesai tahun 2017, saya berharap Bapak Presiden Jokowi untuk segera membangun Bandara Depati Parbo lebih besar lagi,” katanya.
Menurutnya lagi, dengan fasilitas bandara yang lebih besar, tentunya pesawat yang datang akan lebih banyak dan masyarakat serta turis yang berkunjung ke Kerinci dan Sungaipenuh pasti lebih banyak pula. hen