Kerinci, AP – Diduga karena menderita demam yang cukup tinggi, dalam satu pekan terakhir, Dua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Kerinci, meninggal di Malaysia.
Dua hari yang lalu, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Herman, asal Desa Ambai, Kecamatan Setinjau Laut, meninggal dunia. Saat ini, Eliza, warga Desa Seleman, Kecamatan Danau Kerinci, juga meninggal di Malaysia.
Informasi yang diterima dari pengurus Ikatan Keluarga Besar Sakti Alam Kerinci (Ikebsak) di Malaysia, Faisal Anas mengatakan, TKI yang meninggal atas nama Herman dan Eliza yang merupakan pahlawan devisa. Herman meninggal pada Sabtu (15/4) di Pantai Dalam, Kuala Lumpur. Sementara Eliza meninggal pada Minggu (16/4) di Ulu Kelang Selangor Malaysia.
“Keduanya meninggal karena mengalami Demam,” sebut Faisal.
Penuturan Faisal Anas, kedua jenazah TKI asal Kerinci tersebut, akan dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing. Jenazah Herman dipulangkan pada Minggu, dan Eliza pada Senin (17/04) kemarin dengan pesawat terbang dari Kuala Lumpur. Dia juga menuturkan, jenazah Transit di Surabaya, selanjutnya diterbangkan ke Bandara Minang Kabau, Sumbar sekitar pukul 02.00 Wib.
Sesampai di Sumbar, jenazah Herman dan Eliza dibawa ke Kerinci dengan menggunakan ambulan.
“Kita sudah berkoordinasi dengan pak Zainal Abidin (wakil bupati) agar dapat membantu menyediakan ambulan,” ungkap dia.
Faisal mengakui selama ini, pemulangan Jenazah, sering terkendala di Sementara barat. Pasalnya, pihaknya mengalami kendala masalah Ambulance.
“Makanya selama ini sering kami minta bantu dengan pak Wabup,” sebut dia.
Sementara itu, bupati Kerinci, Adirozal, menegaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kerinci, siap membantu menyediakan transportasi untuk pemulangan jenazah TKI asal Kerinci.
Namun, selama ini dirinya tidak mendapatkan informasi dan laporan dari warga Kerinci yang berada di Malaysia. “Kalau mereka itu melaporkan kepada Pemkab, apalagi dengan saya, selama ini tidak pernah saya sia-siakan, tetap kita jemput,” sebut Bupati Kerinci.
Lanjut dia, untuk membantu pemulangan Jenazah warga Kerinci, meskipun ambulance di rumah sakit umum masih kekurangan, namun bisa menggunakan ambulance di Puskesmas.
“Tapi memang tidak dampai informasi itu kepada saya, jadi saya juga merasa berdosa dan sedih rasanya mendengar informasi seperti ini,” ungkapnya.
Kedepan sebut dia, dirinya meminta kepada seluruh masyarakat Kerinci yang berada di Malaysia, agar menyampaikan langsung kepada dirinya.
“Mohon informasikan cepat, jangan hari ini meninggal, sorenya melaporkan dengan kita, dan malam itu mau dibawa juga ke indonesia, kan tidak mungkin, kita ada prosedur, apalagi meninggal dalam yang tidak wajar, sehingga susah ngurus,”harapanya. hen