Jambi, AP – Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talang Gulo saat ini sudah hampir melimpah. Dikhawatirkan dalam waktu yang tidak lama lagi, TPA tidak bisa lagi menampung sampah yang di produksi setiap harinya.
Walikota Jambi H. Sy Fasha mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi telah menyediakan lahan seluas lebih kurang 20 hingga 25 hektar yang akan digunakan untuk TPA baru. Nantinya TPA tersebut akan mampu menampung sampah padat hingga 20 tahun yang akan datang.
“Kita sudah menyiapkan lahan 20 hingga 25 hektar. TPA nantinya akan menggunakan sistem Sanitary landfill yang nantinya untuk mengantisipasi melimpahnya limbah padat,” ujarnya.
Dikatakannya sistem sanitary landfill merupakan sistem pemusnahan sampah yang tidak membutuhkan areal yang besar. Hanya butuh sekitar 10 hektar lahan untuk memusnahkan sampah dengan sistem tersebut.
TPA tersebut membutuhkan dana sebesar Rp 225 miliar yang berasal dari bantuan Bank Pembangunan Jerman. “Pembelian lahan sudah dilakukan sejak lama. Untuk pembangunan ini membutuhkan anggaran 225 miliar yang merupakan bantuan dari Bank Pembangunam Jerman,” katanya.
Sementara itu, Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Syafruddin mengatakan pemerintah pusat sudah melayangkan surat tender untuk proyek tersebut. Tender tersebut dilaksanakan dengan skala internasional. “Akhir tahun 2017 baru akan di bangun fisiknya,” ujarnya.
Kondisi TPA Talang Gulo saat ini sudah mendekati overload. Diperkirakan TPA yang dibangun sejak tahun 1997 dengan luas 9,7 ha ini hanya mampu menampung sampah kurang dari setahun. “Kalau bisa setahun perlu penanganan khusus,” tambahnya.
Untuk itu, perlu penanganan dan strategi khusus agar TPA ini masih bisa menampung sampah hingga pekerjaan proyek tersebut selesai. yen