Kualatungkal, AP – Kelakuan oknum Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 6 Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Indika Fenoliza (48) memang tak patut ditiru. Dia tega mencabuli muridnya sendiri DY (13) yang duduk dikelas 2 (Dua) SMPN 6, dengan cara meraba-raba bagian dada korban, mencium dan memeluk tubuhnya di ruang kerjanya sendiri.
Perlakuan ini terungkap, setelah korban DY, menceritakan kelakuan Kepala Sekolahnya kepada seorang guru, lalu guru tersebut menceritakan kepada orang tua korban.
Orang tua DY (red, korban), Gono Desparado (40) yang beralamat di Kilometer 86 Jalan Lintas Merlung-Jambi, menceritakan, bahwa dirinya mengatahui anak kandungnya mendapat perlakukan tidak senonoh oleh oknum Kepala Sekolah tersebut, setelah seorang guru bernama Maria, datang ke kediamannya lalu menceritakan perlakuan tidak pantas kepada anaknya.
Mendengar cerita itu, lalu Gono menanyakan kepada anaknya DY, dan DY pun sambil menangis baru berani bercerita kepada dirinya.
“Mendengar pengakuan anak, saya bersama istri dan anak langsung ke Polsek Merlung untuk melaporkan kejadian ini,” tutur Gono.
Di Mapolsek Merlung, kata Gono, baru terungkap bahwa anak saya sudah diperlakukan seperti itu berkali kali. Hal ini dilakukan di ruang Kepala Sekolah.
“Dari cerita anak saya bahwa dirinya sering dipanggil ke Ruang Kepala Sekolah itu dengan alasan masalah belajar dan kegiatan ekstrakrikuler, dan anak saya dirayu dengan nilai yang bagus, dirinya dipeluk, diraba dan dicuim bibirnya oleh kepala sekolah. Kejadian berulang ini juga sudah dipergoki oleh penjaga sekolah, lalu penjaga sekolah sudah melaporkan kepada wakepsek, namun tidak ada tanggapan dari pihak sekolah,” kata Gono.
Dengan rasa malu dan tertunduk, DY mengakui bahwa perlakuan Kepala Sekolah Indika kepada dirinya sering dilakukan berulang kali.
“Sudah berulang kali om, saya sering dipanggil ke ruangannya, kadang jam sekolah, dan kadang jam ekstraklikuler beliau ajak bicara soal urusan kegiatan LT Pramuka, saya sering dipeluk bersandar, diraba dibagian dada, dan bibir saya dicium sama pak Indika. Dia mengancam jangan banyak cerita kepada orang, kalau cerita, nilai saya akan jelek,” cerita DY.
DY sendiri tidak berani bercerita kepada orang tuanya, dikarenakan merasa malu, lalu DY tidak tahan dengan perlakukan okdum kepala sekolahnya, DY menceritakan ini kepada Ibu Tamban, guru Bahasa Indonesianya.
“Saya tidak berani bercerita kepada orang tua saya, saya merasa malu, lalu saya tidak tahan dan jijik dengan perlakukan pak Indika, saya menceritakan ini kepada Ibu Tamban, guru Bahasa Indonesia saya. Lalu ibu Tamban cerita kepada Ibu Maria, ibu Maria yang datang ke rumah mau jujur cerita kepada ayah saya,” kata DY.
Di Mapolres Tanjabbar, terlihat oknum Kepala Sekolah SMPN 6 Merlung, Indika sedang dilakukan pemeriksaan oleh Penyidik PPA. Kepsek bejat itu, terlihat menggunakan kemeja panjang putih, mengenakan celana hitam sambil tertunduk ditanyai oleh penyidik.
“Maaf mas diluar saja, kita sedang melakukan pemeriksaan, memang benar ini Kepsek bernama Indika, namun kasusnya masih didalami, nanti aja ya,”ucap seorang anggota Polisi PPA di Mapolres Tanjabbar.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanjabbar, Martunis, dikonfirmasi membenarkan bahwa Indika merupakan Kepala Sekolah SMPN 6 Merlung.
“Memang benar kita mendapatkan laporan itu dari beberapa masyarakat, dan terkait dengan ini dengan status dia kepala sekolah kita akan tindak tegas atas persoalan sesuai dengan aturan yang ada. Biarkan proses hukum dari Kepolisian berjalan dulu,”singkat Martunis. Her