Sungaipenuh, AP – Pengesahan APBD 2017, Kota Sungaipenuh, di Provinsi Jambi, tergolong yang paling cepat. Akan tetapi realisasi kegiatan tidak jauh bedanya dengan daerah-daerah lain yang ada di Provinsi Jambi. Kondisi ini, dikarenakan keterlambatan pelantikan kepala OPD baru.
Hingga memasuki bulan Mei ini, diketahui bahwa realisasi APBD kurang lebih 15 persen. Hal itu diakui Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Kota Sungaipenuh, Dadang Safriadi kepada wartawan, beberapa waktu lalu mengatakan, pada triwulan Pertama, Realiasi anggaran di Kota Sungaipenuh, baik keuangan maupun fisik, hingga akhir Maret 2017, lalu sudah mencapai 15 persen.
“Baik keuangan maupun fisik, realisasi anggaran kita sudah mencapai 15 persen,” sebut Dadang.
Molornya penyerapan anggaran tersebut, diduga karena masih dalam tahap perencanaan dan penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK). Serapan APBD yang dinilai masih rendah tersebut, terjadi karena belum adanya kegiatan pada triwulan pertama selain untuk belanja gaji pegawai dan serta pembuatan Surat Keputusan (SK) untuk kegiatan pekerjaan dan ATK lainnya.
“Ini sudah menjadi hal yang biasa, bahwa pada triwulan pertama, serapan anggaran masih rendah. Karena, kegiatan belum banyak yang jalan,” kilah Dadang.
Sementara untuk pelaksanaan program fisik, saat ini sudah masuk dalam tahap pelelangan. Bahkan untuk proyek fisik, sebut dia, ada perencanaan di bulan kedua dan ketiga. Sehingga, persentase serapan APBD akan mulai terlihat pada triwulan ke dua.
“Penggunaan anggaran akan memuncak pada triwulan ke tiga, dimana kegiatan pembangunan akan tuntas dan dibayarkan kepada pemenang tender,” ungkapnya.
Bahkan dirinya pun mengakui, bahwa masih rendahnya realisasi anggaran di triwulan pertama, juga disebabkan adanya OPD baru yang pelantikan kepalanya sedikit terlambat. Sehingga, kegiatan banyak yang baru dimulai pada akhir bulan Maret.
“Jika melihat hingga April, kegiatan sudah banyak yang jalan. Begitu juga yang fisik, sudah banyak yang ditender,” beber dia.
Meskipun hingga maret lalu, realisasi Fisik dan anggaran, masih rendah, namun memasuki Triwulan kedua realisasinya akan jauh meningkat.
“Kita sangat yakin, hingga memasuki bulan ini realisasi anggaran telah mencapai 20 persen lebih. Hanya saja, masih ada OPD yang belum melaporkan bagaimana untuk realisasi anggaran mereka, sehingga kita belum bisa merekapnya secara pasti”, tandasnya. (hen)