Kerinci, AP – Hujan yang terjadi minggu malam (30/4) lalu mengakibatkan puluhan hektar lahan sawah yang terletak dekat bantaran Sungai Batang Merao, terendam banjir yang mengakibatkan petani gagal panen.
Sebelumnya Pemerintah di Pusat telah melakukan normalisasi akan tetapi luapan di Sungai tersebut masih membanjiri persawahan di Desa Pancuran Tiga dan di Desa Keliling Danau.
“Meskipun pernah dilakukan normalisasi tidak mengubah keadaan dan kondisi kita sebagai petani, jika lagi musim hujan sawah kita tetap terendam air. Saya menilai normalisasi yang dilakukan percuma saja menghabiskan anggaran pemerintah pusat. Terendamnya padi yang siap panen ini sudah ketiga kalinya dialami,” kata Petani di Desa Pancuran Tiga, Arwin mengakui.
Hal serupa, di Kecamatan Kumun Debai, kota Sungaipenuh, didekat bantaran Sungai Batang Merao, menurut warga Sungai tersebut merupakan ancaman bagi sawahnya.
“Tahun lalu memang ada normalisasi tetapi sungai sudah dipenuhi sampah dan eceng gondok sehingga air tetap meluap,” ujar Gaparudin.
Tepisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kerinci, Harmin, melalui Kepala Bidang Sumber Daya Alam, Hadri mengatakan, pengedaman Danau Kerinci dan normalisasi Sungai Batang Merao bukan urusan pihaknya.
“Ini adalah kewenangan Balai Wilayah Sungai Sumatera VI dan kita hanya bisa mengusulkan,”pungkasnya. hen