Kualatungkal, AP – Pasar Ternak yang berlokasi di Desa Sungai Saren, Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat sejak tiga tahun belakangan sepi dari jual beli ternak, tak pelak dengan kondisi seperti itu membuat Pasar berangsur terbengkalai.
Menurut Misran salah seorang warga setempat saat disambangi menuturkan, kondisi itu telah berlangsung sekitar tiga tahun.
“Memang sepi, untuk Penjual dan Pembeli tidak mau menempati ada sekitar tiga tahunan,” ujarnya.
Ditambahkannya, pasar ternak ini walaupun ramai didatangi pembeli dan pedagang, itu hanya pada saat menyambut hari besar saja.
“Pasar ini ramainya saat hari besar saja. Habis itu sepi sunyi seperti yang terlihat saat ini,” jelasnya.
Dari pantauan, terlihat kondisi pasar ternak sangat memperihatinkan. Bangunan yang terbuat dari kayu mulai mengalami kerusakan, parahnya lagi kondisi lokasi pasar mulai ditumbuh rerumputan.
Sementara itu, Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) Dr. Ir. H. Safrial, MS, saat dikonfirmasi awak media sangat menyayangkan melihat kondisi Pasar Ternak yang mulai terbengkalai tersebut.
“Sebetulnya saya ini orang Peternakan. Dari dulu saya termasuk orang yang tidak setuju dengan adanya pasar tersebut. Pangsa pasarnya dimana. Apa boleh buatlah kalau sudah terjadi seperti itu,” kata Bupati.
Diakuinya, apabila jika mau membuat Pasar Ternak banyak hal yang perlu dikaji terlebih dahulu, misalnya siapa yang akan mendatangi pasar itu, lalu marketnya seperti apa. Sedangkan saat ini Kualatungkal boleh dikatakan masih terisolir. ” Nanti kalau pelabuhan roro sudah ramai, iya bolehlah dibuat Pasar Ternak. Dan tidak menutup kemungkinan orang dari Kepulauan Riau akan membeli ternak di Tanjabbar,” sebutnya. mg