Bangko, AP – Jalan dari Desa Lempur Kabupaten Kerinci menuju Danau Pauh Merangin dalam waktu dekat akan menjadi jalan evaluasi. Pembangunan jalan yang melewati hutan lindung TNKS itu menelan dana lebih dari Rp 80 miliar.
Hal tersebut dikatakan Bupati Merangin H Al Haris saat melakukan Perjalanan Pejabat Tidur di Dusun (Pertisun) ke Desa Renah Kemumu Kecamatan Jangkat, pada Minggu (30/4).
‘’Kita turus berjuang ke pusat, agar secepatnya bisa mewujudkan impian warga desa paling ujung di Kabupaten Merangin itu, memiliki akses jalan yang mulus. Desa Renah Kemumu berbatasan langsung dengan Desa Lempur Kerinci,’’ujar Bupati.
Rombongan bupati setelah menempuh perjalanan dari Bangko, tiba di Jangkat sekitar pukul 16.30 Wib. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Desa Renah Kemumu, namun singgah di Desa Tanjung Kasri untuk Shalat Magrib.
Setelah santap malam di rumah Kades Tanjung Kasri, bupati bersama rombongan usai Shalat Isya di barengi rintik hujan, melanjutkan perjalanan bertolak ke Desa Renah Kemumu.
Ternyata tidak mudah bisa sampai ke desa paling ujung di Kabupaten Merangin tersebut, karena akses jalan menuju desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kerinci itu, sangat buruk.
Ada sebanyak 25 unit mobil rombongan bupati, ditambah enam unit mobil offroad malam itu berguyur menempuh jalan berlumpur. Kondisi jalan kian parah, karena bergeraknya iring-iringan mobil itu dibarengi hujan deras.
Tak bisa dibayangkan bagaimana parahnya kondisi jalan yang ditempuh itu, sebab dari 25 mobil rombongan bupati dan enam mobil offroad tersebut, hanya empat mobil rombongan bupati dan empat mobil offroad sukses menembus ke Desa Renah Kemumu.
Bupati bersama rombongan tiba di Desa Renah Kemumu sekitar pukul 23.30 Wib, langsung disambut meriah oleh warga setempat. Setelah dijamu makan malam di rumah Kades Renah Kemumu, bupati langsung menggelar dialog guna menampung aspirasi warga setempat.
Pagi harinya, bupati usai sarapan pagi ditemani warga meninjau rumah salah seorang warga bernama Ny Timatuji. Rumah nenek berusia sekitar 115 tahun itu, rencananya akan dibedah.
Sebelum balik ke Jangkat, bupati menyerahkan bantuan tikar sajadah dan Al Quran kepada para kepala desa sebelum pulang ke Bangko. Dalam perjalanan pulang, bupati sempat singgah di hamparan kebun kopi warga.
‘’Kualitas kopi ini sangat bagus, bisa kita ikutkan pada pameran kopi nasional di Jakarta,’’jelas Bupati. Bupati juga sempat singgah di sumber air panas Graw Sakti di Desa Renah Kemumu Kecamatan Jangkat.
Setelah mempuh jalan berlumpur yang cukup melelahkan, bupati singgah di rumah Kades Tanjung Kasri untuk istirahat dan Shalat Zuhur. Usai santap siang, bupati bersama rombongan melanjutkan perjalanan pulang ke Bangko.
‘’Desa Renah Kemumu memiliki potensi wisata dan pertanian yang potensial. Di desa ini ada sumber air panas Graw Sakti dan hamparan 500 hekter sawah yang masih bisa dikembangkan dengan pencetakan sawah baru,’’terang Bupati.
Dengan luasnya hamparan sawah itu, warga Desa Renah Kemumu sudah bisa swasembada beras. Namun demikian bupati berencana membangun irigasi yang memadai dan sempurna, sehingga hasil panen melimpah bisa dijual keluar desa tersebut. nzr