Jambi, AP – Komisi II DPRD Kota Jambi kembali melakukan Sidak ke pasar Aurduri, untuk melihat kondisi pedagang yang menempati pasar yang baru dibangun itu.
Namun sayang dalam Sidak tersebut Anggota Komisi II yang terdiri dari Ketua Komisi II Sony Zainul, Wakil Ketua Sutiono dan anggota Komisi II lainnya, dewan menemukan banyak pedagang yang berjualan di pinggir jalan.
Dari pantauan dilapangan, selain menempati lapak dan kios dalam pasar Aurduri yang baru, juga banyak pedagang yang berjualan di pinggir jalan.
Bahkan terlihat sejumlah titik tepat didepan pasar sudah didirikan lapak semi permanen yang bakal ditempati pedagang.Kondisi ini bisa menyebabkan kemacetan ruas jalan tersebut, sehingga sangat disayangkan para anggota dewan.
Sutiono mengatakan, pihak Disperindag Kota Jambi selaku pengelola pasar, harus menertibkan pedagang yang berjualan diluar area pasar, karena bisa menyebabkan kemacetan.
“Kami harap pedagang yang berada diluar bisa masuk tempati posisi yang sudah ada,” kata Sutiono. Disebutkannya, untuk apa sudah dibuat pasar yang bagus dan rapi namun dibagian depan pasar atau dipinggir jalan masih banyak pedagang yang berjualan.
Seharusnya semua pedagang menempati lokasi atau lapak yang sudah disiapkan.Bila lapak pada pasar yang baru dibangun itu tidak cukup, pedagang bisa menempati lapak bagian belakang pasar.
“Kan pedagang bisa tempati lapak belakang menjelang bangunan baru ada,” tukasnya. Untuk itu diharapkannya ketegasan dari Disperindag Kota Jambi supaya semua pedagang masuk dalam pasar dan tak ada lagi yang berjualan dipinggir jalan.
Disebutkannya, menertibkan dan melakukan pembinaan merupakan tugas dari Disperindag, apalagi ada janji pemerintah yang akan membangun tambahan pasar Aurduri di 2018 nantinya.
“Mau tak mau suka tak suka pedagang harus masuk semua. Supaya tak jadi kemacetan,” katanya.Dari pantauan dilapangan, untuk kondisi lapak dan kios bagian utama pasar baru Aurduri sudah dipenuhi pedagang, namun bagian belakang pasar sudah berdiri petak kios swadaya sendiri untuk pedagang yang belum mendapatkan kios.
Dan masih banyak dari kios dari kayu tersebut yang belum ditempati pedagang, sehingga masih ada kesempatan bagi pedagang dipinggir jalan untuk berjualan kedalam pasar.
Sehingga kondisi jalan tidak terjadi kemacetan, karena bila banyak pedagang di pinggir jalan sudah bisa dipastikan ruas jalan akan menjadi macet.
Sejumlah pedagang yang menempati kios didalam pasar pun berharap pedagang yang berjualan dipinggir jalan untuk masuk. “Kalau bisa semuanya harus masuk pasar, kan masih ada lapak dibagian belakang,” ucap salah seorang pedagang. met