Jambi, AP – Nilai ekspor asal Provinsi Jambi mengalami kenaikan sebesar 37,32 persen dari 196,47 juta dolar AS pada Febaruari menjadi 269,80 juta dolar AS pada Maret 2017.
Kepala BPS Jambi, Dadang Hardiwan, mengatakan penyebab utama naiknya nilai ekspor Provinsi Jambi pada Maret lalu adalah naiknya ekspor industri arang disamping kenaikan ekspor pada kelompok industri khususnya komoditi kayu lapis dan olahan lainnya serta komoditas karet dan olahannya, di Jambi Jumat (05/05),
Kumulatif ekspor Jambi sampai dengan Maret 2017 lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2016. Capaian ekspor sampai dengan Maret adalah sebesar 661,91 juta dolar AS atau terjadi kenaikan sebesar 52,48 persen.
“Kontribusi terbesar terhadap total ekspor di Jambi adalah ekspor kelompok pertambangan sebesar 48,38 persen, diikuti kelompok industri 46,22 persen dan pertanian 5,40 persen,” kata Dadang.
Bila dirinci menurut komoditi, kelompok pertambangan didominasi oleh migas yang memberikan kontribusi mencapai 44,75 persen. Penyumbang kontribusi terbesar dari kelompok industri yaitu karet dan olahannya yang mencapai 30,90 persen sedangkan dari kelompok pertanian, komoditas pinang memiliki sumbangan 4,25 persen.
Dadang mengatakan, secara umum nilai ekspor asal Provinsi Jambi pada Maret 2017 ke beberapa negara utama mengalami kenaikan dan ekspor Jambi yang mengalami penurunan adalah ke Malaysia, Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat.
Sedangkan pergerakan peningkatan ekspor dapat diamati ke beberapa negara seperti Singapura, Thailand, Jerman, Tiongkok, Jepang, India, Australia dan Korea Selatan.
Secara kumulatif sampai dengan Maret 2017 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa sebagian besar transaksi ekspor mengalami peningkatan. Namun demikian ada beberapa transaksi ekspor ke berbagai negara mengalami penurunan. Penurunan terjadi pada ekspor ke Australia.
Perkembangan ekspor enam komoditas utama yang diekspor pada bulan Maret 2017, yaitu migas, karet, olahannya, pulp, kertas, minyak nabati, batubara dan pinang.
Ekspor terbesar adalah migas yang diekspor ke Singapura. Komoditas karet dan olahan terbanyak diekspor ke Tiongkok, Amerika Serikat dan Jepang. Komoditas Pulp dan kertas diekspor ke Tiongkok, India dan Taiwan. Sedangkan untuk komoditas minyak nabati, batubara dan pinang diekspor ke Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Tiongkok dan Singapura, kata Dadang Hardiwan. ant