Jambi, AP – PT Permodalan Nasional Madani (Persero) memperluas layanan permodalan super mikro melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) di sejumlah lokasi di Provinsi Jambi.
“Program Mekaar menyasar ibu rumah tangga pra sejahtera produktif, layanan pemberdayaan ini berbasis kelompok yang ditujukan kepada perempuan pelaku usaha mikro,” kata Pemimpin Cabang PT PNM Cabang Jambi Setiya Joko Santosa pada kegiatan pelatihan bertajuk “Bisnis Sehat, Omset Melesat”, Selasa (09/05).
Ia menyebutkan, program yang diluncurkan pada 15 November 2015 itu berkembang cepat di Indonesia termasuk di Jambi. Secara total di Jambi saat ini telah berdiri sebanyak delapan unit layanan Mekaar dari target 16 unit layanan di daerah itu.
Secara nasional, hingga Januari 2017 unit Mekaar telah memiliki sebanyak 405 cabang di seluruh Indonesia dan telah melayani sebanyak 509.687 nasabah.
“Program ini melayani nasabah dengan jumlah pinjaman super mikro, hingga Rp2 juta. Targetnya adalah keluarga pra sejahtera produktif dengan target di titik-titik lokasi keluarga pra sejahtera berbasis kelompok,” kata Joko.
Menurut dia, saat ini di Kota Jambi telah terdapat sedikitnya enam unit layanan Mekaar, serta beberapa diantaranya di Muara Bulian Kabupaten Batanghari, Bungo dan Bangko.
“Nasabah program Mekaar mendapat pelatihan melalui kelompok yang dilakukan melalui pertemuan pelatihan. Yang penting adalah kehadiran mereka dalam setiap pertemuan dikelompoknya dan kedisiplinan mereka mengikuti program menjadi prioritas dari kami,” katanya.
Mereka juga, kata Joko mendapat fasilitasi dan pendampingan untuk memungkinkan memperluas jaringan serta mendorong mereka untuk bisa berkembang dan menjadi pelaku usaha mikro.
Sementara itu pelatihan pengembangan kapasitas usaha yang digelar di salah satu sarana pertemuan di Kota Jambi itu diikuti oleh seratusan pelaku usaha nasabah dan calon nasabah PNM Cabang Jambi.
Kegiatan itu juga menampilkan motivator sekaligus pelaku usaha pemilik dan pendiri “Jakoz” Kaos Berbumbu Jambi, Berlian Santosa yang juga konsultan UMKM dan penulis.
Berlian Santosa dalam paparannya menekankan perlunya adanya perubahan sudut pandang pelaku usaha dan memfokuskan kepada produknya yang disesuaikan dan diselaraskan dengan potensi serta keinginan pasar.
“Pelaku usaha sekitar 95 ditentukan oleh mindset, sedangkan lima persen ditentukan skill usaha. Perlu ada upaya yang fokus dari pelaku usaha dan menetapkan target dan pasar yang lebih luas dan terus mengembangkan jejaring usaha,” kata Berlian Santosa.
Pada kesempatan itu, ia juga menekankan pentingnya manajemen dan pembukuan keuangan dari usaha yang bisa memberikan panduan berusaha.
Selain itu pentingnya seorang pelaku usaha untuk bisa melakukan pilihan tepat dan memisahkan antara kepentingan perusahaan dengan kebutuhan pribadi.
“Pelaku usaha harus bisa memisahkan mana kebijakan untuk usaha dan mana keputusan untuk kebutuhan pribadi, semuanya harus tercatat dan menggunakan manajemen usaha,” kata Berlian Santosa menambahkan. ant