Kualatungkal. AP – Setelah membuat geger di jejaring sosial terkait tulisan berbau sara, oknum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Riano Jaya Wardana yang juga merupakan ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Nasdem Tanjabbar menyampaikan permohonan maaf terkait tulisan komentar atas nama pribadinya yang meresahkan.
Didampingi Ketua DPRD Tanjabbar, Faizal Riza ST MM pada jumpa pers, Riano mengaku bahwa akun pribadinya telah dihack. “Akun bernama Riano Eri adalah Akun pribadi saya, tapi saya tegaskan bahwa saya tidak menulis status yang menjadi heboh di sosmed tersebut. Kalau ucapan permintaan maaf benar saya yang nulisnya,” ungkap Riano di Warung Kopi Pak De Jamil Kualatungkal, Selasa (16/05) kemarin.
Anehnya, dihadapan awak media, dia mengaku menyesalkan apa yang terjadi di akun pribadinya bahkan ia menyatakan, secara pribadi sangat menyesalkan apapun yang berkembang di masyarakat karena sebuah tulisan di akunnya di media sosial.
Dikesempatan itu ia juga menyampaikan bahwa atas nama pribadi dirinya meminta maaf yang sebesar besarnya kepada masyarakat Tanjabbar khususnya umat islam yang merasa tersakiti.
“Saya meminta maaf atas komentar atas nama saya dalam status tersebut. Saya juga ketua remaja mesjid, ketua partai, ketua gerakan pramuka dan anggota dewan, hal ini dapat menjadi pembelajaran bagi saya karena menyangkut nama saya pribadi dan semua umat islam,” tuturnya.
Lanjut Riano, terkait ancaman laporan dari ormas seperti FPI dan MUI Tanjabbar, dikatakan Riano bahwa dirinya sangat menghormati Hukum dan semua keputusan MUI dan ormas lainnya terkait tindak lanjutnya.
“Saya serahkan kepada pihak yang berwenang, saya juga menghormati hukum. Saya bertanggung jawab atas nama saya dan akun saya pribadi,” lanjut dia.
Ditanyakan apakan dirinya berani bersumpah, jika bukan dirinya yang menulis status yang berbau sara di Sosmed. “Saya rasa komentar saya dari tadi sudah cukup,” ujarnya sembari bubar dari pertemuan.
Sementara itu Ketua DPRD Tanjabbar, Faizal Riza mengatakan klarifikasi dari Riano merupakan pengakuan langsung dari yang bersangkutan. “Dari situ dapat kita simpulkan bukan beliau yang menulisnya,” kata Icol sapaan Akrab Ketua DPRD.
Diungkapkan dia, karena yang bersangkutan anggota DPRD Tanjabbar maka pihaknya melalui Badan Kehormatan (BK) juga akan mengambil sikap jika benar saudara riano yang mempostingkan status tersebut.
“Kami juga menyesalkan karena menyinggung umat, tapi kita sudah dengar sendiri pengakuan dari saudara Riano bahwa bukan dia yang menulis di Media sosial. Saya mendampingi karena beliau angota dewan,” pungkasnya.
Diketahui, akun Riano mendadak ramai setelah menulis komentar di sebuah group Facebook yang berbunyi; “Saya pribadi sangat muak dengan orang Islam seiman tapi tidak punya rasa seolah – olah paling benar dengan menunggangi agama pakai Almaidah dan tidak memaafkan orang lain seolah – olah penjahat kelas iblis… alasan agama nomor satu tapi nurani mati”.
Komentar Riano kembali berlanjut pada Kamis (11/05) lalu. “Sebagai warga Negara Indonesia. Saya tidak bermaksud untuk mendukung pihak manapun. Tetapi, untuk Indonesia lebih baik saya hanya ingin menyadarkan pentingnya toleransi antar sesame warga Negara Indonesia. Saya memposting foto ini bukan berarti memilih dia sebagai calon gubernur Jakarta. Tetapi saya hanya ingin melihat keadilan di Indonesia dapat diterapkan tanpa harus memojokan pihak lain yang berusaha menjatuhkan beliau. Banyak yang sudah dilakukan beliau untuk membenahi Jakarta. Mengapa tidak pernah rakyat Jakarta yang kemarin berharap beliau dihukum melihat kearah sana. Dan yang saya tau, setiap orang pasti pernah berbuat salah. Ketika orang itu mau mengakui perbuatannya. Juga tidak akan mengulanginya lagi. Serta meminta maaf seharusnyalah sangat layak utnuk dimaafkan. Karena tidak ada manusia yang sempurna dan tidak luput dari kesalahan,”.
Komentar ini kemudian menjadi polemik dan dikecam banyak pihak hingga akhirnya dilaporkan ke Polres Tanjabbar. Her