Kerinci, AP – Bupati Kabupaten Kerinci, Adirozal, menuturkan sejak awal kepemimpinannya sebagai Bupati, dirinya menemukan beberapa nama anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol-PP) fiktif bahkan ada yang sudah di Malaysia tapi masih terdaftar honor di sat Pol PP Kerinci.
Namun setelah mengetahui ada nama fiktif, dirinya langsung minta nama tersebut dicoret karena bisa merugikan keuangan Negara, hal ini dikatakan Bupati Kerinci H Adirozal kepada sejumlah wartawan, kemarin.
“Diawal saya masuk dahulu ada 27 orang yang fiktif, artinya namanya ada tapi orangnya tidak ada, kemudian dicek lagi ternyata ada lagi 21 orang seluruhnya dulu ada 47 orang, namanya ada tapi orangnya tidak ada,”kata Bupati Adirozal.
Lebih jauh Bupati Adirozal mengatakan keberadaan Sat Pol PP dan damkar sangat diperlukan Pemkab Kerinci dalam menjalankan tugasnya, bahkan pemkab Kerinci telah memikirkan kesejahteraan tenaga honorer kerinci.
“Pemerintah kabupaten kerinci ingin sekali meningkatkan kesejahteraannya seperti honornya yang masih kecil tapi keuangan daerah kita sangat terbatas, meski honor mereka tidak bisa ditambah maka bisa ditambah dengan cara tunjangan dana lainnya,”katanya.
Untuk itu, dirinya meminta kepada kepala Sat Pol PP agar mengecek kembali anggota POl-PP apakah mereka melaksanakan tugas atau tidak.
“Saya juga sudah minta agar mengecek kembali disiplin anggotanya, karena honor mereka kita kasih,”sebutnya.
Sementara itu, Pjs kepala Damkar dan Sat Pol PP Kerinci, Sahril Hayadi Kepada sejumlah wartawan mengatakan pihaknya terus meningkatkan dan melakukan pembinaan agar anggota Pol PP bisa lebih meningkatkan disiplin.
Namun dia mengakui, Saat ini ada puluhan Anggota Sat Pol PP yang mendapatkan teguran karena tidak di siplin, pihaknya tengah melakukan pembinaan.
“Kita terus Bina Anggota Sat Pol PP, ada memang beberapa orang yang dinilai kurang disiplin dan tidak melakukan tugas dengan baik, maka diberi teguran, ada puluhan yang dapat surat teguran kedua,”tuturnya.
Ditambahkannya, anggota yang mendapatkan teguran secara tertulis sudah dua kali tersebut, karena mereka tidak mengindahkan surat teguran pertama.
“Saat ini masih kita bina agar mereka bisa meningkatkan kinerja dan disiplin,” tegas Adirozal. hen