Dewan Tuding Akibat Keteledoran Pemkab
Kualatungkal, AP – Wakil ketua DPRD Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Ahmad Jahfar menyesalkan perbuatan mesum yang dilakukan sepasang remaja di Gedung Balai Adat Tanjabbar. Politisi Golkar ini menilai adanya keteledoran akibat ketidakjelasan pengelola Gedung Balai adat yang dibangun dengan dana APBD miliaran rupiah itu harus digunakan dan dirawat dengan baik, dengan jalan mempercayakan pengelolaanya kepada Lembaga Adat Melayu Tanjabbar (LAM).
Dengan begitu, lanjut Jahfar, Gedung Balai Adat memang menjadi tempat yang beradat dan tidak lagi justru sebaliknya menjadi tempat mesum.
“Ya, mestinya dipergunakanlah sebagaimana peruntukannya. Sebaiknya pemda meyerahkan penggunaan dan pengelolaannya kepada LAM Tanjabbar,” ujar Jahfar, Kamis (18/05).
Bukan hanya itu, agar tak dijadikan tempat mesum, kata Jahfar, mestinya juga harus ada petugas jaga yang standbye di tempat tersebut.Tertangkapnya sepasang muda-mudi mesum di Balai adat, menurut Jahfar menjadi tamparan bagi Pemda dan lembaga adat setempat.
“Selama ini lembaga adat melayu Tanjab Barat nyaris tak berfungsi strukturalnya mesti dirombak dan dibenahi,” tegasnya.
Sementara untuk sistem pengurus idealnya, Jahfar, harus diisi oleh tuo tuo tengganai yang jadi panutan masyarakat.
Diketahui, pasangan Warga Rt 01 Desa Pembengis, memergoki pasangan muda mudi diduga berbuat mesum di Gedung Balai Adat Pemkab Kabupaten Tanjabbar, Rabu (17/05). Pasangan ini, diketahui masih duduk dibangku sekolah, pada saat dipergoki, pasangan ini lagi asyik berhubungan badan.
Edi selaku ketua pemuda Rt 01 Desa Pembengis mengatakan, pihaknya melakukan penggerebekan ini karena sudah sering kali melakukan pengintaian kepada warga yang sering pacaran di gedung Balai Adat ini. Hanya saja, kata dia baru hari ini, Rabu berhasil menangkap sepasang muda mudi yang lagi asyik berduaan di WC gedung tersebut.
“Saat kami gerebek mereka lagi main, dan celanan nya sudah setengah terbuka,” kata Edi.
Edi menjelaskan, usai menangkap sepasang muda mudi mesum ini, dia bersama warga lain langsung membawa kerumah ketua RT untuk diminta proses sesuai aturan yang ada.
“Barang bukti kondom juga ada dilokasi itu kita temukan, kalau nama nya kami tidak tahu précis, karena kami sudah serahkan kepada ketua RT yang jelas pasangan itu masih Pelajar SMA,” tambah Edi.
Senada, Syukur warga yang sama menambahkan, padahal warga sudah pernah melaporkan kepada Desa setempat, ketua Balai Ada jika Gedung Balai Adat milik Asset Pemkab Tanjab Barat ini dijadikan tempat muda mudi untuk pacaran atau kumpul kumpul. Namun tidak pernah ditanggapi.
“Kami sudah dua bulan mengintai, malam kami cari tidak ada, siang rupa nya dia main asal masuk ke WC tu dia main,” kata Syukur.
Informasi yang diapatkan, bahwa identitas pasangan ini, si laki laki bernama Bambang warga Pasar Senen, Kecamatan Betara, masih duduk dibangku Sekolah Menengah Atas. Sedangkan si wainta bernama Nurhayati warga Sungai Saren, Kecamatan Bram Itam yang juga berstatus pelajar.
Usai digerebek hari itu juga sepasang muda mudi ini langsung digiring oleh warga dikediaman ketua Rt 01, yang berlokasi disebelahan dari tempat kejadian perkara (TKP).
Syukur berharap, dengan adanya kejadian seperti ini agar gedung Balai Adat Kabupaten Tanjabbar ini agar dijaga. Sehingga tidak terulang yang kedua kalinya, warga melakukan penggerebekan seperti ini. Mengingat Geduang Balai Adat ini merupakan gedung milik Pemerintah Kabupaten Tanjabbar.
“Warga minta diproses, dan tuntutan kami minta cuci kampung,” tandasnya. her