Muarasabak, AP – Pemantauan hilal awal Ramadhan 1438 H di Ujung Jabung Kecamatan Sadu pada hari ini, ketinggian hilal diprediksi akan mencapai delapan derajat dengan azimut hilal di posisi 288 derajat. Hal ini berdasarkan hasil survei lokasi yang dilakukan Tim Hisab Rukyat Kabupaten Tanjabtim yang dilakukan sebelumnya.
“Insya Allah di Ujung Jabung nanti kita akan dapat melihat hilal mencapai 8 derajat, pada rentang waktu 18.15 hingga 18.20 WIB pada Jum’at (26/5) ini,” kata Ketua Tim Hisab Rukyat Kabupaten Tanjabtim Apendri Indra, yang juga menjabat Kepala Penyelenggara Syariah pada Kantor Kemenag Tanjabtim.
Pada pemantauan hilal awal ramadhan tahun-tahun sebelumnya jelas Aspendri, para ahli Falaq se-Provinsi Jambi selalu memantau hilal di Hotel Novita Jambi. Sayangnya pemantauan hilal tersebut tidak pernah membuahkan hasil, meskipun telah menggunakan sejumlah alat canggih.
“Berbeda dengan Ujung Jabung yang merupakan lokasi titik nol, tahun ini jika cuaca mendukung kita akan melihat hilal yang mencapai 8 derajat,” ujarnya.
Pemantauan hilal bersama Tim Hisab Provinsi Jambi, yang terdiri dari perwakilan Kanwil Kemenag, Pengadilan Agama, MUI, Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah, dan ahli falaq lainnya. Akan didukung dengan peralatan canggih seperti teropong bintang, teodolit, kompas, GPS, tiang gawang hilal, dan alat canggih lainnya.
Berdasarkan fatwa MUI lanjut Aspendri, untuk menentukan awal ramadhan setidaknya ketinggian hilal minimal harus mencapai 4 derajat. Namun di Ujung Jabung nanti, pihaknya akan dapat melihat hilal mencapai delapat derajat dengan azimut hilal di posisi 288 derajat. “Mudah-mudahan saja di lokasi pemantauan hilal yakni di Ujung Jabung Nanti, kita didukung cuaca yang cerah,” harapnya.
Apapun hasil pemantauan hilal awal ramadhan di Ujung Jabung nanti, akan dilaporkan kepada pemerintah pusat sebelum digelarnya sidang isbat yang akan digelar pada pukul 19.00 WIB. Dimana keputusan awal ramadhan terang Aspendri, tetap mengacu dari hasil sidang isbat yang nantinya akan disampaikan pihak Kementerian Agama. fni