Kerinci, AP – H Minus 2 Ramadhan, namun, sejumlah komoditi seperti, seperti Cabai dan Bawang di pasaran dan pasar tradisional dalam kabupaten Kerinci, masih stagnan.
Pantauan disejumlah pasar tradisional Hiang, kecamatan Sitinjau Laut, harga Cabai merah hanya Rp 16 ribu perkilogram, sementara harga bawang Rp 8 ribu per kilogram.
Kondisi dikeluhkan oleh petani dan pedagang di kabupaten Kerinci, karena harga cabe sejak anjlok beberapa waktu lalu, hingga saat ini belum memberikan keuntungan yang signifikan bagi petani.
Yeni, salah seorang petani, mengatakan, bahwa harga cabe sampai saat ini belum ada menunjukan kenaikan. Kondisi tersebut belum bisa memberikan, hanya mampu mengembalikan modal tanam bagi petani.
“Untuk harga cabai dibeli pedagang sama petani hanya Rp 14 ribu perkilogram. Oleh pedagangpun dijual eceran dipasaran perkilogram seharga Rp 16-20 ribu,” ujarnya kemarin.
Dia menyebutkan sebelumnya, harga cabai sempat menyentuh Rp 40 ribu dipasaran, lalu turun menjadi Rp 27 ribu perkilogram dan hingga turun sampai ke Rp 14 ribu perkilogramnya. “Kemudian harga cabai jadi Rp16 ribu, sempat naik menjadi Rp 21 ribu, namun sekarang dipetani Kayu Aro Rp 14 ribu perkilogram,” jelasnya.
Menurutnya, penyebab turunya harga cabe dimungkinan karena melimpahnya pasokan cabe dari luar Kerinci. Selain itu 70 persen petani kayu aro sedang panen cabe.
“Selain itu juga banyak masuknya cabe dari medan dan daerah jawa. Petani sedang panen raya di kayu aro 70 persen lg panen cabe,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkap Doris, salah seorang pedagang Cabe dan Bawang di Pasar Hiang, Dia mengatakan, untuk Cabe dan bawang memang belum ada kenaikan jelang bulan Ramadhan ini. “Harga masih belum ada naik, masih Rp 16 ribu perkilogramnya, kalau bawang Rp 8 ribu perkilogramnya. hen