Jambi, AP – Fakultas Pertanian Universitas Jambi (Unja) mendorong para mahasiswa untuk berani melakukan ekspose atau memperkenalkan hasil percobaan dalam setiap praktikumnya sehingga bisa dikembangkan dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Mulai tahun ini kami dorong mahasiswa khususnya yang mengikuti praktikum untuk berani melakukan ekspose hasil percobaan mereka termasuk juga kiat-kiat untuk menghasilkan produk yang dibutuhkan masyarakat,” kata Koordinator kegiatan pameran Prof Dr Dompak MT Napitupulu, Sabtu (27/05).
Salah satu ekspose karya mahasiswa dilakukan melalui Pemeran Hasil Praktikum Kewirausahaan Mahasiswa Fakultas Pertanian yang digelar di pelataran Kampus Unja Mendalo.
Rektor Universitas Jambi Prof H Johni Najwan mendukung kegiatan itu yang memberikan terobosan dan juga mendorong pengembangan potensi sekaligus menjadi solusi bagi masyarakat.
Hal itu sejalan dengan visi dan misi pimpinan Universitas Jambi sebagai tahun kompetisi, prestasi dan kompetisi bagi perguruan tinggi negeri tertua di Provinsi Jambi itu.
Kegiatan yang baru pertama digelar di Kampus Unja Mendalo itu diikuti mahasiswa 347 dari tiga prodi yakni agrobisnis, agroteknologi dan D3 agrinisnis yang terbagi ke dalam 12 kelompok. Setiap kelompok menampilkan hasil praktikum mereka di lingkungan kampus sekaligus memasarkan produknya.
Tercatat ada 60 varian produk dalam pameran itu, semuanya kreasi baru dari bentuk benih, tanaman, teknologi pertanian dan lainnya.
Salah satu hasil produk yang dipamerkan adalah model pembibitan cabai yang ditempatkan di dalam polybag dengan menggunakan cara dan teknik hasil pengembangan para mahasiswa.
“Cabai itu dikembangkan di dalam polybag, dan cocok untuk didistribusikan kepada rumah tangga. Buahnya bisa lebih lebat dan besar,” kata Dompak.
Hal itu, menurut dia sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan cabai bagi rumah tangga, sekaligus menjadi solusi untuk menekan harga cabai yang kerap melambung akibat permintaan tinggi.
Selain itu juga dilakukan pengenalan berbagai produk dari hasil praktikum itu dalam bentuk makanan, jajanan serta beberapa jenis lainnya.
“Kegiatan ini mencoba mensinergikan pengelolaan produk dari hulu hingga hilir, dan kami mendorong untuk menjadi sebuah bisnis yang bisa dikembangkan di kemudian hari,” kata Dompak Napitupulu. ant