Muarasabak, AP – Wakil Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), H Robby Nahliyansyah mengunjungi Lembaga Pemasyarakatn kelas II Narkotika Muara Sabak. Kunjungan ini dalam rangka membuka Safari ramadhan.
Wakil bupati berharap, selesai dari binaan lapas, harus ikut andil dalam pembangunan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan aktif dimasyarakat dan organisasi keagamaan.
“Jangan frustrasi ketika kita ditangkap aparatur, itu tidak baik, jangan sampai keluar dari lapas menjadi penyakit kampungan,” ujarnya saat membuka pesantren kilat di lapas kelas II Muara Sabak, Senin (05/06).
Yang mengikuti pesantren kilat adalah orang-orang warga binaan lapas yang sudah mengurus surat bebas bersyarat. Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur Robby Nahliyansyah menambahkan pada bulan suci Ramadhan ini dijadikan momentum bagi warga binaan Lapas Narkotika Kelas II Muara Sabak untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan harus punya tekad untuk berubah.
‘’Tingkatkan iman dan tidak ada cara lain selain kita harus menghindar dari urusan-urusan yang menjadi penyebab Bapak Ibu sampai berada disini,’’ harap wabup.
Pesan mendasar yang dapat diambil adalah hukuman itu bukan hal terburuk yang dilakukan pemerintah terhadap napi, tapi hukuman itu adalah untuk menyadarkan mereka bahwa perbuatan itu salah.
“Pesan yang mendasar yang untuk warga binaan semua adalah agar benar-benar sadar akan perbuatannya dan jangan mengulangi lagi,” imbuh Robby.
“Yang menjadi terpukul dari perbuatan kita adalah keluarga, dimana keluarga yang ditinggalkan merasa sedih ketika dibulan suci ramadhan ini tidak bisa berkumpul, jadi jangan pernah mengulangi persoalan yang sama kalau tidak ingin lagi kembali ke lapas,” lanjutnya.
Sementara itu Kepala Lapas, Roni mengungkapkan, bahwa pelaksanaan pesantren kilat ini atas kerjasama pemerintah yang di ikuti 100 orang yang memiliki syarat tertentu.
“Ada 100 peserta yang ikut pesantren kilat, dan sudah memiliki surat bebas bersyarat, dimana sebentar lagi mereka akan kembali keluarga,Pada acara pesantren kilat ini mengambil tema melalui momentum ramadhan yaitu, “Mari kita tingkatkan ukhwah islamiyah dan keperibadian islami dan pesantren ini akan di adakan 5 hari dan akan di isi dengan kultum dan siranan rohani,” jelasnya.(fni)