Jambi, AP – Meski Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sudah usai, namun masih menyisahkan sejumlah persoalan. Puluhan orangtua calon peserta didik dari lingkungan sekolah SMA Negeri 6 Kota Jambi, di Jln. Kolonel. M. Kukuh, Kelurahan Paal V, Kota Jambi lakukan aksi demo dan segel sekolah tersebut. Jum’at (14/07).
Mereka menilai proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang baru saja dilaksanakan itu tidak mempertimbangkan siswa dari lingkungan, fasalnya sebanyak 27 calon peserta didik yang berasal dari lingkungan tersebut tidak diterima dari sekolah tersebut.
Berselang waktu tidak lama melakukan aksi. Aspirasi mereka langsung ditanggapi oleh Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Provinsi Jambi, Abdul Mukti mengajak untuk melakukan audiensi bersama perwakilan orangtua calon peserta didik diruang Kepala Sekolah.
Alhasil, dari hasil audiensi tersebut pihak Pendidikan Provinsi Jambi mengakomodir siswa lingkungan yang tidak lulus saat pendaftaran PPDB sebanyak 27 calon peserta didik.
Namun dikatakan oleh Abdul Mukti dalam konteksnya akan tetap dilakukan tahapan perivikasi, hal itu disebutkannya bukanlah meragukan siswa yang diajukan tersebut oleh pihak orangtua calon peserta didik.
“Kami bukan meragukan, tetapi itu adalah prosedurnya, sebagai lembaga tehnis yang membidanginya wajib untuk melakukan verifikasi itu,” paparnya, dihadapan para orangtua peseta didik seusai melakukan audiensi, Jum’at (14/07).
Ditambahkannya, dalam verifikasi tersebut jika ditemukan bukan siswa yang keberadaanya tidak diwilayah tersebut yang diajukan maka akan tidak diakomodir.
Sementara itu, Ketua Pemuda wilayah setempat yakni Jaya menyambut baik atas langkah cepat dan tepat yang diambil oleh pihak Pendidikan Provinsi Jambi yang akan mengakomodir siswa lingkungan sebanyak 27 orang tersebut.
Dikatakanya, anak-anak itu harus belajar dan harus pintar, jika dilihat dari penomena tersebut dijelaskannya tentu tidak selaras dengan program pemerintah ‘Wajib Belajar 12 Tahun’ untuk mencerdaskan anak bangsa yang selama ini didengung-dengungkan.
“Inikan lucu mereka yang tinggal berdampingan dengan sekolah ini, koq anaknya tidak lulus, mereka ini mau belajar, mau pintar, hanya itu yang mereka pinta,” sebutnya.
Selain itu juga minta kepada pihak pemerintah selaku penanggung jawab pendidikan tersebut untuk mengevaluasi ulang soal aturan PPDB itu, sehingga agar anak didik yang akan meneruskan pembangunan bangsa itu bisa menikmati pendidikan.
Begitu juga dengan Ibu Siah menyambut baik atas tindakan tersebut, dikatakanya keberadaan mereka sangat berdampingan dengan sekolah tersebut, tetapi anaknya tidak lulus disekolah tersebut.
Inipun dirasanya sangat lucu, dan tidak ada sama sekali pertimbangan dari pihak sekolah “Alhamdulillah anak saya bisa diakomodir disekolah SMAN 6 ini,” uajrnya. (Bdh)