Kerinci, AP – Pembangunan dan peningkatan jalan kabupaten dari desa Hiang, kecamatan Sitinjau Laut, menuju desa Pungut Hilir, kecamatan Air Hangat Timur, saat ini mulai dikerjakan menimbulkan pertanyaan.
Pasalnya, panjang dan luas jalan yang diperbaiki dengan anggaran yang digunakan untuk jalan tersebut dinilai tidak sesuai dengan anggaran yang disiapkan.
Seperti diungkapkan salah seorang tokoh pemuda kecamatan Air hangat timur, Aswardi, kepada harian ini, kemarin. “Mestinya dengan anggaran 6,7 milyar dan fisik hanya 3 Km, saya cek di LPSE, mestinya jalan ini bisa dibangun lebih baik,” sebut Aswardi
Aswardi juga menyangsikan kualitas pembangunan yang sedang dilaksanakan saat ini. Saat ini, sebut dia sedang dilakukan pengaspalan hanya satu lapis.
“Badan jalan juga kecil, coba diperlebar jalan yang diperbaiki, sehingga lebih luas jalan yang dilalui oleh warga,” sebut dia
Disamping itu, Aswardi, berharap kepada dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) kabupaten Kerinci, untuk dapat melakukan pengawasan terhadap kontraktor pelaksana.
“Selain pengawasan dari luar, kita juga meminta adanya pengawasan dari pemerintah dan Dewan, sehingga hasilnya akan lebih baik,” harapannya.
Terkait pembangunan dan peningkatan jalan ini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Kerinci, Yuldi Herman, menyebutkan, untuk jalan Hiang-Pungut Hilir, masuk dalam anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Jalan itu menggunakan DAK, aspalnya Dua lapis, kemudian harus membuat drainase dipinggirnya, karena jalan ini akan berlanjut hingga ke Pungut Mudik, pada tahun 2018 mendatang,” beber Yuldi
Pengakuan Yuldi, selain pengawasan dari pemerintah, dirinya juga berharap peran masyarakat dalam pengawasan. “Jangan sampai warga tidak tahu bahwa jalan itu Dua lapis, jadi warga juga harus ikut melakukan pengawasan, sehingga kontraktor pelaksana tidak seenaknya bekerja,” tegas Yuldi.
Sebelumnya, Sekretaris PUPR Kerinci, M. Zukri, untuk jalan Hiang-Pungut juga akan dibangun pada tahun 2017 dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan jumlah anggaran sekitar Rp 6,5 Milyar.
“Kita akan menyesuaikan nantinya, karena kalau sampai pungut Hilir butuh dana besar, paling-paling yang ditangani sekitar 3,1 Km dengan kualitas ACWC,” singkatnya. (hen)