Kualatungkal, AP – Kabar tak mengenakan menimpa oknum Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 3 Kualatungkal, Mulhan. Ia disinyalir kuat “sunat” gaji ke 13 para guru dan staf Tata Usaha (TU) di sekolah yang ia pimpin.
Ini membuat guru di sekolah tersebut protes. Menurut sumber yang enggan namanya ditulis, menjelaskan bahwa pemotongan gaji ke 13 sebesar Rp 300 ribu oleh Kepsek yang katanya untuk biaya baju murid baru.
“Pemotongan gaji 13 dilakukan sepihak tanpa ada musyawarah. Padahal di sekolah sudah ada dana BOS dan dana komite sekolah, lantas mengapa ada pemotongan gaji 13,” ungkap sumber ini.
Namun tuduhan itu dibantah Kepsek SMA Negeri 3 Kualatungkal, Mulhan. Kata dia, tidak ada pemotongan gaji 13 untuk pembelian seragam sekolah murid baru, dalam pembuatan seragam diakuinya dibuat sendiri oleh siswa.
Kendati demikian, menurut sumber koran ini, gaji yang dipotong sebesar Rp 300 ribu untuk menbuat baju murid pendaftar satu sampai 40, “Lucunya gaji 13 Kepsek tidak dipotong,” kata sumber itu lagi.
Lagi-lagi, Muhlan kembali menepis tidak ada kebijakan sekolah untuk pembuatan seragam bagi pendaftar pertama sampai 40. Sejauh ini bebernya, jumlah murid yang mendaftar di SMA 3 berjumlah 300 siswa lebih.
“Kita terima sekitar 160 siswa. Untuk apa dilakukan promosi lagi,” kilahnya.
Para guru dan TU mempertanyakan apa dasar Kepsek hingga berani melalukan pemotongan gaji ke 13, padahal sekolah ada dana BOS dan komite sekolah.
“Gaji 13 hak guru kenapa harus dipotong. Ini tidak pernah terjadi, dan tidak masuk akal,” kata sumber itu lagi. her