Jambi, AP – Puluhan warga Kota Jambi yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Jambi, Kamis (20/07), menggelar aksi memprotes pergantian tugu “Monas” yang berada tepat di depan Balai Kota Jambi menjadi tugu “Keris Siginjai”.
Warga memprotes perubahan bangunan tugu monas menjadi tugu keris siginjai itu dengan alasan tugu sebelumnya memiliki nilai dan sejarah.
“Agar pemerintah Kota Jambi tidak menghancurkan tugu monas. Bila ingin membangun tugu keris sebaiknya di lokasi lain,” kata koordinator aksi, Eko saat melakukan orasi di depan Balai Kota Jambi.
Disisilain, Keterangan kembali yang berhasil dihimpun di tengah terjadinya aksi demo itu menyebutkan, sikap Walikota Jambi Sy Fasha membangun Tugu Kris Siginjai dengan meruntuhkan Tugu Monas, diartikan kalau Walikota yang satu ini tidak menghargai karya pembangunan yang dilakukan Walikota Jambi sebagai pendahulunya.
Selain itu, tidak saja menghilangkan sejarah terhadap pembangunan Tugu Monas yang diresmikan tahun 1994, tetapi tindakan Walikota Jambi Sy Fasha dengan mengganti tugu tersebut menjadi Tugu Kris Siginjai bentuk pemborosan keuangan daerah karena yang sudah ada dihancurkan dan digantinya dengan membangun Tugu Kris Siginjai yang menelan anggaran Rp 3 miliar lebih.
Kordinator Aksi pertahankan Tugu Monas, Coco Dee Jonhar mengungkapkan, aksi pertahankan Tugu Monas bukan berarti menolak pembangunan Tugu Kris Siginjai.
“Aksi ini tidak menolak pembangunan Tugu Kris Siginjai tetapi jangan menghancurkan atau menghilangkan yang sudah ada, karena Tugu Monas, atau yang disebut dengan Tugu Jam itu dibangun dengan duit rakyat,” katanya.
Aksi demo yang digelar sejak pukul 9:30 Wib dibundaran Tugu Monas, seperti dikatakan Coco Dee Jonhar, aksi yang mereka lakukan akan terus berlanjut sampai Tugu Monas dapat dipertahankan, dan kalau perlu nantinya jika Walikota Jambi Sy Fasha tetap bersikukuh membangun Tugu Kris Siginjai dilokasi itu, mereka akan mengambil langkah hukum menggugat Walikota Jambi Sy Fasha.
“Kalau mau membangun Tugu Kris Siginjai silahkan cari lokasi lain. Masih banyak lokasi yang dapat dijadikan lokasi membangun tugu yang direncanakan Sy Fasha selaku Walikota Jambi, sehingga keberadaan tugu yang dibangun pemerintah daerah dieranya sama – sama nantinya memiliki sejarah sekaligus menambah asset Pemerintah Kota Jambi,” ungkapnya.
Tugu Jam atau yang lebih dikenal sebagai tugu monas Kota Baru itu dinilai masyarakat memiliki nilai sejarah dan makna bagi masyarakat kota Jambi. Selain itu keberadaan tugu monas tersebut juga sudah berdiri puluhan tahun.
Tugu yang sering menjadi pusat keraiaman di Kota Jambi tersebut dibangun pada masa pemerintahan Wali Kota Jambi, Zainir Haviz pada 1982 hingga 1983. Pada masa itu pembangunannya juga dilakukan bersamaan dengan pembangunan kantor wali kota Jambi yang tepat berada di depannya.
Dalam mengganti tugu yang telah menjadi landmark Kota Jambi yang merupakan Ibukota Provinsi Jambi itu, Pemkot Jambi menggelontorkan anggaran sebesar Rp3,5 miliar, yang pembangunannya ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.
Sementara itu, pihak Pemkot Jambi menyatakan belum dapat mengambil keputusan terkait dengam tuntutan warga yang menolak pembangunan tugu itu.
Staf ahli Walikota Jambi, Izhar Murzani mengatakan, pihaknya meminta maaf karena belum dapat memberikan keputusan.
“Namun ini semua akan kami sampaikan pada wali kota setelah kembali ke Jambi,” katanya. Tim/ant