Belanja Modal Baru Terserap 11 Persen
Kualatungkal, AP – DPRD Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) segera melaksanakan pembangunan APBD 2017. Pasalnya, hingga akhir triwulan ke-tiga, serapan anggaran di Kabupaten Tanjabbar secara keseluruhan hanya 30 persen.
Mengingat waktu yang tersisa hanya tinggal lima bulan kedepan, DPRD mendorong Pemkab dan pihak-pihak terkait lainnya untuk meningkatkan penyerapan anggaran sebelum tahun 2017 berakhir.
“Kita sebenarnya dari DPRD tentunya mendorong percepatan pelaksanaan kegiatan pembangunan. Seluruh kegitan pembangunan, dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang ada dalam APBD kita,” ujar Ketua DPRD Tanjabbar, Faiza Riza.
“Rendahnya penyerapan anggaran ini membuktikan OPD di Tanjabbar malas bekerja. Padahal, anggaran untuk kegiatan sudah tersedia,” tururnya.
Politisi Gerindra ini berharap kepada pemerintah supaya mengatasi keterlambatan yang dimaksud, sebagaimana yang diatur dalam PMK Nomor 50 Tahun 2017 yang mengatur tahapan pencairan pengalokasian anggaran.
“Untuk teknis pelaksanaannya kan di eksekutif, dan kita mengawasi. Kita mendorong tentu itu dipercepat, jangan mengulur waktu, sehingga pembangunan yang ada di Tanjung Jabung Barat ini segera terealisasi sesuai yang tertuang dalam APBD,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, memasuki bulan Juli 2017, Serapan anggaran di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2017 baru sebatas 22,83 persen.
Kabid Akutansi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Deerah (BPKAD) Tanjabbar, Devriadi membenarkan hal ini. Devriadi mengaku bahwa dari Rp 1,2 Triliun APBD Tanjabbar tahun 2017 serapan anggaran baru sekitar Rp 283,6 miliar.
“Kalau dipersentasekan sekitar 22,83 persen,” bebernya. Ia menyebut, bahwa angka tersebut sangat rendah, terutama untuk belanja modal yang baru 11 persen. Ini disebabkan banyak kegiatan di organisasi perangkat deerah (OPD) yang belum jalan.
“Imbasnya tentu laporan kita setiap bulan ke BPKp dinilai kinerjanya,” tukasnya. (her)