Jambi, AP – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi menyebutkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Tanjung Sari mengalami gangguan akibat menurunnya debit air Sungai Batanghari.
“Pengolahan air pada instalasi debitnya menurun drastis sehingga berdampak pada gangguan distribusi pelayanan di sejumlah wilayah di Kota Jambi,” kata Humas PDAM Tirta Mayang, Jendro Suseni, Senin (24/07).
Debit air turun karena dalam beberapa pekan terakhir di wilayah hulu Sungai Batanghari Jambi tidak ada hujan itu sehingga debit air sungai yang menjadi sumber baku air bersih di Kota Jambi juga terganggu.
“Debit air Sungai Batanghari turun drastis, akibatnya air yang masuk ke bangunan sadap air baku (INTAKE) di Sijenjang mengalami gangguan,” katanya.
Akibat adanya gangguan debit air tersebut tentu juga berdampak pada distribusi pelayanan air bersih dari IPA Tanjung Sari kepada pelanggan PDAM di sejumlah wilayah, menyebar mulai dari wilayah atau zona di Jalan Rangkayo Hitam hingga Jalan Soekarno Hatta.
Kondisi tersebut merupakan faktor alam sehingga pihaknya mengimbau masyarakat untuk dapat memaklumi dan diharapkan gangguan pendistribusian air ke pelanggan tidak berlangsung lama.
Selain itu juga masyarakat diimbau agar hemat terhadap penggunaan air bersih atau menggunakan air untuk seperlunya saja.
Pihak Pemkot Jambi menyatakan pelayanan sumber air bersih PDAM Tirta Mayang Kota Jambi saat ini baru mencapai 65 persen. Dan akan terus berupaya meningkatkan pelayanan pendistribusian air bersih kepada masyarakat di daerah ini yang ditargetkan 85 persen hingga tahun 2018.
Tahun 2017 PDAM menyelesaikan pembangun instalasi pengolahan air (IPA) di kawasan pengolahan air PDAM di kawasan Broni Jl Slamet Riyadi Kota Jambi.
Instalasi pengolahan air dengan kapasitas 600 liter perdetik itu nantinya dapat memenuhi kebutuhan air untuk 40 ribu pelanggan dan ditargetkan sudah bisa diselesaikan tahun 2017. ant