Muarasabak, AP – Isu hangat diwarung kopi saat ini mengatakan, sejumlah lelang paket di dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) dinilai Mandek. Menanggapi hal itu, kepala dinas dan sekretaris PU berbeda pendapat, ada yang mengatakan sebanyak delapan lelang paket belum termonitor dan ada juga menyatakan sudah dilakukan tender.
“Kalau masalah itu rada susah lah. Delapan paket belum termonitor, kalau untuk jalur dua (Pelebaran jalan area KTL) sudah dikerjakan,” kata Syahril, selaku Sekretaris PU Tanjabtim dengan singkat ketika dikonfirmasi diruang kerjanya, Senin (24/07).
Yan rizal, Kadis PU kepada Aksi Post menyatakan, Sejumlah paket yang beredar mandek tersebut bukan lah sebanyak delapan paket, tapi hanya dua peket saja. “Memang ado beberapa paket gagal, tapi diulang lagi (tendernya). Tinggal dua paket yang belum tender,” ungkapnya.
Sedangkan yang dua paket tersebut, lanjutnya, sekarang masih tahap evaluasi untuk pengerjaan jalan kelas A dan B dilokasi Kecamatan Mendahara dan Geragai. “Setelah dua kali gagal proses dan sekarang dalam tahap evaluasi, mudah-mudahan tidak gagal lagi,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, untuk jumlah anggaran dua paket tersebut berlain nominal, “Ada yang berkisaran 1 (satu) milyar untuk satu paket dan ada dibawah 1 milyar,” jelasnya.
Meskipun dua paket ini belum dilaksanakan proses tender, namun Yan rizal tetap optimis akan selesai di penghujung tahun 2017 ini.”Insya Allah akan selesai pada akhir tahun ini,” tegasnya.
Ditempat terpisah, Salah seorang pemerhati kebijakan publik Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Arie suriyanto sangat menyayangkan terhadap lambannya proses lelang tersebut. Karena sudah dua kali gagal dalam tahap pelelangan. Ia menganggap tidak terlihat adanya profesionalisme.
“Dengan waktu terus berjalan di khawatirkan kualitas pekerjaan tidak maksimal. Saya berharap seharusnya ketentuan dan aturan peserta tender lebih selektif sehingga tidak terkesan di paksakan,” pungkas. fni