Jambi, AP – Kapolresta Jambi Kombes Pol Achmad Fauzi Dalimunthe mengakui saat ini keamanan di Kota Jambi masih relatif aman dan terkendali.
Hanya saja, tingkat kriminalitas 3 C, yakni curat (pencurian dan pemberatan), curas (pencurian dengan kekerasan) dan curanmor (pencurian kendaraan bermotor) tergolong meningkat.
Dari kategori 3 C tersebut, katanya, curanmor masih menduduki puncak tertinggi di Kota Jambi.
“Bayangkan hasil curat atau curas ujungnya ya motor. Mulanya niatnya hanya merampok atau mencuri, tapi yang ada motor, ya dirampok,” ungkap Dalimunthe.
Dalam analisa Kapolresta saat menggelar rapat analisa dan evaluasi (anev) kepada jajarannya, aksi curanmor sudah mengalami perubahan dalam modus operasinya.
Menurutnya, pelaku sudah tidak lagi beraksi di dalam kampung, atau pemukiman warga. Namun beralih ke tepi jajan raya yang sering luput dari patroli kemanan masyarakat.
“Saat ini, jalan raya mulai tidak aman. Lihatlah, banyak kejadian curanmor terjadi di tepi jalan raya. Korban biasanya parkir sembarang dan tidak menggunakan kunci tambahan di super market misalnya. Ya diambil penjahat,” tukasnya.
Lingkungan Kota Jambi, ujarnya, di pinggir jalan rame oleh ruko, perbankan, super market. “Nah.. Ini sering dilupakan. Patroli keamanan kampung harus mengintensifkan ke tepi jalan.”
“Perlu dirubah, biasanya dibelakang jalan sudah aman, sekarang ini beralih ke tepi jalan. Ketua RT setempat harus mengarahkan patroli keamanan lingkungannya ke depan jalan lagi,” sarannya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (26/07).
Menurutnya, keamanan itu tanggungjawab bersama. Masyarakat harus menyadari, bila terjadi tindak kejahatan dilingkungan, harus malu.
Untuk itu, Dalimunthe juga mengimbau, agar faktor keamanan disiasati, mulai dari menambah kunci rahasia pada kendaraan dan jangan parkir sembarang.
“Kita sudah melakukan patroli, spanduk imbauan sudah dipasang. Selain itu, Babinkantibmas, Babinsa dan ketua RT sudah bersinergi untuk mengantisipasi kejahatan di wilayahnya masing-masing,” imbuh Dalimunthe. (Bdh)