Muarasabak, AP – Sejak seminggu terakhir ini persediaan obat-obatan, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nurdin Hamzah Muarasabak menipis. Bahkan lima jenis obat tertentu dinyatakan langka, sehingga keluarga pasien pun terpaksa membeli obat di luar rumah sakit.
Menipisnya persediaan obat ini diakui pihak manajement RSUD Nurdin Hamzah, dimana hal ini diakibatkan keterlambatan pihak distributor dalam menyuplai obat-obatan. Sistem pembelian obat-obatan secara e-katalog menurut pihak manajement RSUD Nurdin Hamzah, juga mempersulit pihak rumah sakit memperoleh obat-obatan secara cepat.
“Menipisnya persedian obat baru sekitar seminggu terakhir ini. Kami juga kesulitan memperoleh obat secara cepat, karena sistem pembelian obat saat ini menggunakan sistem e-katalog,” terang dr. Fandi, selaku Kabid Pelayanan RSUD Nurdin Hamzah.
Dijelaskannya, dalam pembelian obat pihak rumah sakit harus terlebih dahulu melakukan order. Jika obat yang di order tersebut belum ada, maka pihak rumah sakit terpaksa harus menunggu hingga obat yang dimaksud tersedia di distributor.
“Jika pihak distributor telah memiliki persiadaan obat yang kita order, kita pun harus menunggu obat tersebut dikirim ke kita. Jadi singkatnya pembelian sistem e-katalog ini cukup memakan waktu,” jelasnya.
Selain persedian obat yang mulai menipis, lima jenis obat tertentu saat ini tengah kosong di RSUD Nurdin Hamzah. Kelima obat tersebut yakni, farosemik, ranitidin injeksi, amlodipin tablet 5 miligram, dan asering infus. Namun Dr. Fandi memastikan kelima obat yang tengah kosong ini, dalam waktu dekat ini akan segera datang.
“Kami telah berkoordinasi dengan pihak distributor, untuk kelima obat yang kosong itu saat ini tengah dalam perjalanan,” pungkasnya. fni