Bangko, AP – Serapan anggaran belanja dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Merangin Tahun Anggaran 2017 masih memprihatinkan. Hingga pertengahan Juli 2017, penyerapan anggaran belanja APBD baru mencapai 45 persen.
Hal itu diakui Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Merangin, Fajarman. Dia mengatakan, per 18 Juli rata-rata serapan anggaran masing-masing OPD baru 45 persen.
“Tapi masih ada beberapa OPD yang serapan anggarannya baru mencapai 20 persen,” kata Fajarman.
Pada umumnya sebutnya, OPD yang masih rendah serapan anggarannya adalah yang banyak pekerjaan fisiknya. Seperti Dinas PU, Kesehatan, dan Pendidikan.
“Itu disebabkan pekerjaan proyeknya belum berjalan,” sebutnya.
Fajarman mengungkapkan, terlambatnya pekerjaan proyek salah satu penyebabnya ada di Unit Layanan Pengadaan (ULP). Pasalnya beberapa waktu lalu terjadi kerusakan server yang ada di ULP.
“Kemarin server di ULP rusak, jadi proses pelelangan yang dilakukan menjadi terhambat,” jelasnya.
Selain kerusakan server, Fajarman juga mengatakan, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) petugas di ULP juga masih rendah. Untuk itu dia berharap, pihak ULP bisa merekrut kembali tenaga kerja potensial, berpotensi dan bisa menjadi pelaksana saat dilakukan pelelangan.
“Kita harap untuk tahun berikutnya SDM ULP sudah dapat ditambah kembali. Tentunya pemeliharaan server lebih ditingkatkan, jangan sampai saat kita ingin menggunakan server malah rusak,” harapnya.
Terkait hal ini Kepal ULP Merangin, Masdivia belum bisa dikonfirmasi. Ditemui di kantornya sedang tidak ada di ruangan.
“Bapak tidak ada di kantor, sedang dinas keluar,” kata salah seorang staf saat aksipost mendatangi kantor ULP yang berada di belakang kantor Bupati Merangin. nzr