Kualatungkal, AP – Mendengar keluhan masyarakat yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) terkait lambannya pengerjaan jalan lintas kecamatan Pengabuan, anggota DPRD Provinsi Jambi, Dapil Tanjabbar-Tanjabtim, Muhammadiah meminta, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi harus betul-betul mengawasi pekerjaan yang menelan APBD provinsi dalam jumlah besar tersebut.
“Saya minta PU Provinsi menanyakan kepada rekanan mengapa sampai saat ini tidak ada progres. Pembangunan jalan tersebut untuk kepentingan masyarakat. Jangan sampai jalan ditempat,” ujarnya.
Ia mengkhawatirkan, lambannya pekerjaan berdampak pada kualitas pekerjaan. Karena apabila jika pada akhir masa pekerjaan baru akan dikebut, dikhawatirkan pekerjaan bisa asal jadi. Iapun meminta pihak rekanan harus profesional dan dinas PU Provinsi benar-benar melakukan pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.
“Jalan ini menyangkut hajat orang banyak dan memakan dana yang besar tentunya jangan seenaknya saja. Saya minta, tolong pak gubernur perusahaan yang melambatkan pekerjaan seperti itu di blacklist,” tegasnya.
Diketahui, Proyek pemerintah provinsi Jambi untuk pekerjaan jalan rabat beton senilai lebih kurang Rp 50 Miliar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) mulai dipertanyakan.
Dari informasi yang dihimpun, proyek perbaikan jalan Lintas Sei Saren – Teluk Nilau – Senyerang, sudah ditender dan dimenangkan PT Sarang Tekhnik Canggih. Namun hingga kini belum melaksanakan pekerjaan di lapangan. Padahal, warga sangat berharap proyek jalan rabat beton tersebut segera direalisasikan.
“Tidak ada aktivitas. Progres pekerjaannya nol. Padahal dari informasi yang kita dapat proyek itu sudah ditender sejak dua bulan lalu,” ungkap sumber, kemarin.
Israni, salah serang warga Senyerang, mengaku kerusakan jalan tersebut sudah semakin parah.
“Rusaknya sudah sangat lama, kalau dihitung sudah hampir tiga pemilihan kepala daerah, namun hingga kini belum juga ada perbaikan,” ungkap Israni.
Dikatakan oleh Israni, sejak mulai dibangun hingga sampai sekarang ini belum ada pengerasan. Dan kerusakan jalan terparah berada di Desa Sungai Landak Parit 2 dan RT 01 Kelurahan Senyerang.
“Kalau sampai kantor Camat Senyerang panjang jalan yang rusak itu mencapai 3,5 kilometer,” bebernya.
Sementara itu beberapa waktu yang lalu Gubernur Jambi. H. Zumi Zola Zulkifli, saat dikonfirmasi usai menghadiri acara halal bihalal di Pondok Pesantren Al Baqiyatus Shalihat Tanjabbar memastikan jika Jalan tersebut diperbaiki pada tahun ini melalui Dana APBD Provinsi.
Diakui Zola, sudah banyak tokoh masyarakat bertemu dengan dirinya, meminta agar menilai langsung agar jalan tersebut segera dibangun mulai dari Kecamatan Senyerang.
“Saya sudah meminta kepada kadis PU, untuk dikerjakan pada tahun ini.” Kata Zola rabu (19/07) lalu.
Tetapi lanjut Zola, dalam melakukan perbaikan tentu tidak bisa langsung semuanya. Karena harus dibangun secara bertahap. Sebab jalan propinsi ada di 11 Kabupaten/Kota.
“Jalan propinsi ini mulai dari Kabupaten Kerinci, Tanjabbar dan Tanjab Timur. Semuanya harus dibangun secara bertahap, karena dana kita terbatas, kalai jalan propinsi yang akan dibangun tersebut, dibangun mengunakan rigit beton, karena kondisi tanahnya harus mengunakan rigit beton,” pungkasnya. her