Jambi, AP – Dinas Perindsutrian dan Perdagangan Provinsi Jambi menyebutkan stok garam konsumsi di daerah itu mencapai 150 ton sehingga mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Dengan stok tersebut masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan pasokan,” kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Provinsi Jambi, Subiyanto, Senin (31/07).
Stok garam sebanyak 150 ton tersebut tersedia untuk memenuhi pasokan selama bulan Agustus 2017 yang dilaporkan berasal dari sejumlah distributor besar kepada tim Satgas Pangan Provinsi Jambi.
“Sebagian besar untuk pasokan garam di Jambi ini didatangkan oleh distributor bahan pokok dari daerah di Jawa,” kata dia.
Meskipun sejumlah daerah terjadi kenaikan harga garam beryodium, namun di Provinsi Jambi kenaikan harga garam itu tidak terlalu signifikan atau masih dalam tahap yang wajar.
“Untuk di Jambi kenaikan harganya tidak terlalu signifkan, berbeda dengan daerah lain,” katanya.
Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional induk di Kota Jambi, untuk harga garam beryodium halus mencapai Rp 9.000/kilogram dari sebelumnya Rp 6.000/kilogram.
Sedangkan untuk garam beryodium bata atau kasar dijual dengan harga Rp2.500 per bungkus dengan isi 250 gram.
Selain itu pihaknya juga mengaku akan terus berkordinasi dengan Tim Satgas Pangan untuk memastikan bahwa garam industri tidak akan beredar di pasaran.
“Di Satgas Pangan itu kan ada BPOM, dan untuk memastikan itu ranahnya pada BPOM, jadi kita selalu kordinasi untuk memastikan garam yang beredar di pasaran,” kata Subiyanto menambahkan. ant