Kerinci, AP – Salah satu syarat untuk memberikan hak suara pada Pilkada, memiliki e-KTP dan terdaftar pada Daftar Pemilihan Tetap (DPT).
Komisioner KPUD kabupaten Kerinci, Suhardiman menyebutkan, dari laporan yang diterima pihaknya dari Disdukcapil, sebanyak 10 ribu warga Kerinci, belum melakukan perekaman e-KTP.
“Ya, memang 10 ribu data yang belum merekam, kami sudah berkoordinasi dengan disdukcapil Kerinci untuk melakukan sosialisasi ke tingkat masyarakat agar bisa melakukan perekaman,” sebut Suhardiman, Selasa (01/08).
Akibatnya, sebut Suhardiman, 10 ribu warga yang tidak melakukan perekaman, terancam tidak bisa memilih pada Pilkada 2018 mendatang.
“Jika tidak ada terdaftar, bisa menggunakan e-KTP, kalau belum terbit e-KTP tapi sudah merekam bisa mengggunakan Surat keterangan dari Disdukcapil, tapi kalau tidak ada merekam tentu tidak bisa memilih,” beber Suhardiman
Sebagai penyelenggara, pihaknya berharap masyarakat Kerinci, segera lakukan perekaman dan mengurus e-KTP. Sehingga, bisa menggunakan hal pilihnya di pilbup Kerinci 27 Juni 2018 mendatang.
Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kerinci, Hakiman, saat dikonfirmasi membenarkan, bahwa masih banyak warga yang belum melakukan perekaman.
“Ya, sampai saat ini ada sekitar 10 ribu yang belum merekam, kita tidak apa kendalanya, mungkin kesadaran masyarakat untuk perekeman masih kurang, kalau kita sudah jemput bola hingga ke kecamatan,” sebut Hakiman.
Menurut dia, untuk alokasi blanko pada 2017 ini sebanyak 8 ribu blanko, namun saat ini tingggal 3 ribu blanko. Sementara untuk penambahan kekurangan, pihaknya akan mengusulkan kembali.
Pihaknya tetap ada menerbitkan Surat Keterangan (Suket) bagi yang sudah melakukan perekaman tapi belum diterbitkan e-KTP. “Untuk Suket ada sekitar 6000 yang sudah kita terbitkan, karena masih ada data yang dikirim ke pusat tapi belum dikirim kembali,” bebernya.
Hakiman juga mengakui, masih adanya alat perekeman yang tidak optimal, sehingga membuat kesulitan dalam perekaman e-KTP. “Kita akui itu, karena memang banyak alat kita sudah tua, kalau ada yang rusak kita perbaiki. Karena tidak ada pengadaan lagi”, tandas. (hen)