Sengeti, AP – Bupati Muarojambi Hj Masnah Busyro mengapresiasi kesiagaan Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) daerah itu yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan termasuk peran serta masyarakat.
“Kesiagaan satgas Karhutla Muarojambi selama ini sesuai dengan yang diharapkan, sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Tim bersinergi dengan berbagai stakeholder dan bergerak cepat saat ada kejadian kebakaran hutan dan lahan,” kata Bupati Masnah saat memimpin Apel Kesiagaan Karhutla di Lapangan Akso Sangeti Kabupaten Muarojambi, Rabu (02/08).
Ia menyebutkan, kesiagaan yang ditunjukkan oleh tim sangat berperan dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan sehingga tidak merembet lebih luas.
Menurut Masnah, sepajang Juli 2017 tercatat beberapa kejadian kebakaran hutan, dengan total luas areal yang terbakar sebanyak 17 hektare yang tersebar di beberapa kecamatan antara lain di Jambi Luar Kota, Kumpeh dan Kumpeh Ulu.
“Kebakaran bisa diatasi berkat koordinasi yang cepat dan sigap dari tim di lapangan yang merupakan kolaborasi dari pemerintah, Polri, TNI serta masyarakat,” katannya.
Sementara itu kegiatan Apel Siaga Karhutla Muarojambi diikuti oleh sekitar seribu orang yang terdiri dari jajaran BPBD, Tagana, Polri, TNI, Pramuka dan relawan. Pada kesempatan itu juga dilakukan pengecekan peralatan mulai dari alat pemadam api, kendaraan taktis, sepeda motor, kendaraan double cabin serta lainnya.
Selain bupati, hadir pula Wakil Bupati Muarojambi Bambang Bayu Suseno, Dandim 0415/Batanghari Letkol Inf Denny Noviandi, Kapolres MuarojambiAKBP Dedi Kusuma Siregar, Kepala Kejaksaan Muarojambi serta stakeholder lainnya. Pada kesempatan itu bupati juga menyemangati Satgas Karhutla serta menggelar makan bersama dengan tim terdepan penanganan karhutla di Kabupaten Muarojambi itu.
“Kita sudah memiliki pengalaman bencana kabut asap tahun 2015 lalu, semua harus siaga termasuk masyarakat dengan mengantisipasi karhutla. Informasi dari BMKG saat ini wilayah Jambi telah memasuki musim kemarau yang akan berlangsung hingga Oktober 2017,” kata Masnah.
Ia menyebutkan dari total luas Kabupaten Muarojambi 5.246 kilometer persegi, sekitar 40 persennya merupakan lahan gambut yang sangat potensi terjadinya hotspot. Ia meminta agar seluruh anggota tim untuk meningkatkan kekompakkan, koordinasi, kecepatan serta komunikasi sehingga bisa melakukan pencegahan secara optimal.
“Dengan 40 persen lahan gambut di Muarojambi, jelas itu merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh tim ini,” katanya.
Pada kesempatan itu, Bupati Masnah mengimbau kepada masyarakat dan perusahaan perkebunan di daerah itu untuk tidak melakukan pembakaran hutan untuk membuka lahan karena sangat potensi menjadi kebakaran hutan.
“Jangan melakukan pembakaran hutan dan lahan, hukumannya sudah jelas dan masuk ke ranah pidana. Khusus untuk perusahaan perkebunan untuk membentuk petugas pemadam kebakaran yang dilengkapi perangkat pendukungnya,” kata bupati.
Sementara itu Dandim 0415/Batanghari Letkol Inf Denny Noviandi menyatakan personilnya siaga dalam melakukan antisipasi karhutla dengan meningkatkan koordinasi dengan aparat kepolisian dan tim dari BPBD serta stakeholder lainnya.
“Seluruh personil dilibatkan, koordinasi dan komunikasi ditingkatkan. Tim akan langsung bergerak begitu ada informasi titik hotspot dari BMKG,” kata Dandim. ant