Muarasabak, AP – Para dewan hakim harus bersikap independen dan menolak intervensi dalam menjalankan tugas ketika menilai para peserta MTQ ke 47 tingkat provinsi jambi. Kepada panitera dewan hakim dan dewan hakim, Bupati Kabupaten Tanjung Jabung (Tanjabtim), H Romi Hariyanto meminta agar transparansi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Penilaian harus dilakukan secara profesional tanpa ada loby lobyan untuk meraih kemenangan. Menurut Romi, biarkan peserta bertanding dan menampilkan yang terbaik menurut mereka, dan panitera dewan hakim serta dewan hakim menilai dengan jujur, transparan dan profesional.
“Saya tidak ingin ada loby lobyan dalam menentukan siapa pemenang. Biarkan peserta bertanding dengan kemampuan masing-masing, panitera dewan hakim dan dewan hakim harus jujur,” ungkap Romi kepada Kasubag Kesra Setda Provinsi Jambi dan Kabag Kesra Setda Tanjabtim.
Selain itu, Romi juga menegaskan kepada panitera dewan hakim dan dewan hakim agar tidak membuka ruang kepada kafilah untuk bertemu, dimana pun. Panitera dewan hakim dan dewan hakim harus menolak siapapun kafilah yang ingin bertemu. Panitera dewan hakim dan dewan hakim harus bekerja tanpa tekanan atau lobian untuk menang.
Pelaksanaan MTQ ke 47 Tingkat Provinsi Jambi yang dilaksanakan di Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung harus berjalan sukses tidak ada intervensi kepada panitera dan dewan hakim.
“Saya minta kepada panitera dan dewan hakim untuk melaksanakan tugas dengan kejujuran kalau ada loby lobyan dari Kabupaten lain suruh mereka balik, semuanya harus fair,” tegas Romi.
Untuk diketahui, sebanyak 26 panitera MTQ Tingkat Provinsi Jambi ke-47, telah tiba di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kedatangan panitera dari Provinsi Jambi ini, tak lain untuk menyambut rombongan kafilah yang dijadwalkan mulai berdatangan esok hari.
“Sesuai jadwal yang ditetapkan, besok kita akan kedatangan 6 Kabupaten/Kota salah satunya kafilah dari Kota Sungai Penuh,” ujar Kabag Kesra Setda Tanjabtim M. Taufik.
Jadwal kedatangan para kafilah selama dua hari kedepan ini, bertujuan agar proses regritrasi berlangsung tertib dan tidak terjadi penumpukan.
“Kami selaku tuan rumah tentunya juga harus memikirkan kenyamanan para kafilah, begitu mereka menginjakan kaki di Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung. Karenanya kedatangan para kafilah dijadwalkan dua hari, agar kafilah merasa nyaman saat proses regritrasi karena tidak terjadi penumpukan,” tandasnya. fni