Kualatungkal, AP–Harga garam di Kabupaten Tanjab Barat mengalami kenaikan hingga 100 persen dari harga biasanya. Dari Rp 3.500 per bungkus, saat ini naik menjadi Rp 7.000 ribu per bungkus.
Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tanjung jabung Barat melalui Kabid Perdagangan dan Pasar, Yeni Warni P.R SH membenarkan mengenai kenaikan harga tersebut.
Diakui kenaikan harga ini sudah terjadi sejak seminggu lalu. “Untuk harga garam memang terjadi kenaikan. Itu terhitung sejak seminggu lalu. Biasanya hanya Rp 3,500, kini sudah dijual Rp 7 ribu,” papar Yeni Warni, Kamis (3/8).
Meski mengalami kenaikan harga, namun, hasil pengawasan mereka di beberapa tempat, ketersediaan garam masih aman. Artinya meskipun di beberapa daerah di Indonesia sudah mengalami kelangkaan garam, namun di daerah ini masih tersedia. Sehingga warga tidak perlu panic dengan membeli secara borongan.
“Tidak perlu panic. Stok dipasar masih banyak, akan kita pantau terus,” ucap Yeni Warni.
Untuk distribusi garam sendiri diakui Yeni masih dimasukan dari Kota jambi. Sedangkan sumbernya dari mana, dirinya sendiri belum mencari tahu mengenai hal itu.
Sementara itu, rasa kehawatiran kenaikan dan kelangkaan garam diakui salah seorang pedagang warung makanan Jamil. Warga Kualatugkal ini mengatakan, kenaikan harga garam menjadi dua kali lipat. Basanya sebungkus hanya dibeli Rp 3.500 saat ini mereka sudah membeli seharga Rp 7 ribu.
“Karena ada kabar kelangkaan gar saya langsung beli satu ball yang isinya 10 bungkus kecil itu. Karena sekarang harganya sudah naik,”terangnya.
Jamil tidak ingin nanti, bila memang terjadi kelangkaan bisa menghambat kebutuhan garam untuk usahanya. Walau diakuinya penggunaan garam itu sendiri tidak begitu banyak, namun dirinya melakukan itu sebagai antisipasi. (mg)