Jambi, AP – Sebagai ibukota Provinsi Jambi, Kota Jambi bertransformasi menjadi kota besar yang dinamis dalam berbagai aspek. Kota besar yang dihuni oleh 732.479 orang jiwa penduduk (2017) dan dengan laju pertumbuhan pertumbuhan penduduk sebesar 3.14%, Kota Jambi tentu saja memiliki berbagai kompleksitas permasalahan, terutama yang berkaitan dengan Kamtibmas (keamaman dan ketertiban masyarakat). Ditambah pula dengan komposisi heterogenitas masyarakat yang multikultur, agama, dan ras, juga turut memiliki potensi dan kerawanan kamtibmas.
Namun potensi kerawanan dan ancaman kamtibmas tersebut, bukan merupakan masalah besar di Kota Jambi. Kondusitifitas dan minimnya berbagai kerawanan, telah berhasil diminimalisir di Kota Jambi. Setidaknya, sinergitas antara pemerintah daerah (Pemkot Jambi) dan aparat keamanan, merupakan kunci utama berhasilnya upaya tersebut.
Terutama sinergitas antara Pemerintah Kota Jambi bersama Kepolisian Republik Indonesia (Polri), yang telah terjalin dan terbina dengan baik selama ini, telah membuahkan hasil yang positif dalam situasi kamtibmas yang kondusif di Kota Jambi.
Berbagai langkah nyata sinergitas tersebut antara lain adalah dengan dilibatkannya berbagai aspek kamtibmas dalam program kegiatan dan berbagai inovasi yang dilakukan oleh Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha dalam memimpin Kota Jambi. Seperti, dimasukkannya indikator keamanan lingkungan sebagai poin penting penilaian program Kampung Bantar di setiap RT dalam Kota Jambi. Melalui program Kampung Bantar, pemberdayaan dan pembinaan masyarakat oleh Bhabinkamtibmas Polri dalam menjaga keamanan lingkungan termasuk menjadi kunci utama keberhasilan penilaian wilayah tersebut untuk menjadi pemenang penilaian Kampung Bantar.
Pemkot Jambi juga giat mendorong penguatan peran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) dalam mewujudkan dan menjaga stabilitas kamtibmas di daerah. Berbagai langkah nyata telah berhasil dilaksanakan secara bersama dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dimasa kepemimpinan Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha. Seperti gebrakan Pemkot Jambi bersama Polri dan TNI dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kampung Pulau Pandan, yang menjadi tonggak sejarah dimulainya operasi pemberantasan di kawasan tersebut.
Sementara sinergitas pencegahan bahaya narkoba juga dilakukan Pemkot Jambi dengan rutin menggelar tes urine bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Jambi yang dikerjasamakan dengan BNN Kota Jambi.
Berbagai operasi bersama juga telah berhasil dilaksanakan oleh Pemkot Jambi bersama institusi Polri dalam menekan dampak masalah sosial dan kamtibmas di Kota Jambi, seperti operasi bersama memberantas penyakit masyarakat (narkoba, miras, prostitusi), penanggulangan ancaman terorisme, konflik horizontal di daerah, penegakkan budaya tertib lalu lintas, kegiatan gotong royong dan sosial bersama lainnya.
Berbagai aspek dan bentuk langkah nyata sinergitas tersebut juga hadir dalam wujud lainnya, yaitu kesungguhan dan komitmen Pemerintah Kota Jambi mengalokasikan sejumlah anggaran melalui APBD Kota Jambi, guna mendukung upaya Polri dalam memelihara Kamtibmas di Kota Jambi.
Dukungan tersebut antara lain, dialokasikannya anggaran untuk revitalisasi poskamling melalui dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Jambi serta melalui Program Bangkit Berdaya di setiap Kecamatan di Kota Jambi. Pada tahun 2017 ini, Pemkot Jambi telah mengalokasikan dukungan dana untuk merevitalisasi Kantor Polsek Pasar Jambi, Danau Teluk, Pelayangan dan Ruang tahanan Polresta Jambi.
Dukungan efektifitas operasionalisasi Polri juga mendapat dukungan penuh dari Pemkot Jambi dalam bentuk dukungan hibah kendaraan dinas operasional roda dua bagi seluruh Bhabinkamtibmas Polri di seluruh kelurahan dalam Kota Jambi serta bantuan kendaraan operasional roda empat bagi Polresta Jambi. (Budi)