Muaratebo, AP – Memasuki musim kemarau di pertengahan tahun 2017 pihak terkait melakukan monitoring dan pemantauan dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) termasuk Dinas pemadam kebakaran (Damkar) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tebo.
Kepala Damkar dan BPBD Tebo Drs H Jumroh mengatakan, instansi terkait dan pemilik perusahaan perkebunan beberapa waktu lalu telah melakukan rapat kordinasi tahap I persiapan darurat siaga Karhutla dan antisipasinya secara teknis dilapangan.
“Tahap persiapan darurat siaga Karhutla tersebut yang melibatkan semua unsur dalam bentuk tim gabungan berjumlah 15 hingga 20 orang. Sementara kegiatan ini anggarannya masih di tanggulangi melalui dana Corporate Social Responbility (CSR) perusahaan perkebunan yang ada di Tebo, karena dana operasional Kami masih dalam proses untuk dicairkan,” ujarnya, di ruang kerjanya Senin (07/08).
Tim gabungan nantinya bakal melakukan patroli di lapangan. Setidaknya ada empat pos pengawasan yang sudah di siapkan. Antara lain pos induk di pusatkan di kantor BPBD Tebo. Pos selanjutnya di PT Tebo Multi Agro (PT.TMA) pos PT.Wira Karya Sejati (PT.WKS) dan satu pos bantuan terletak di kecamatan Rimbo Bujang.
Selain itu sosialisasi persiapan siaga darurat Karhutla juga di lakukan di kecamatan yang menurutnya dianggap rawan atau berpotensi terjadinya Karhutla.
“Mengenai jumlah titik panas yang ada di tebo “di jelaskan Jumroh, informasinya kita langsung di kordinasikan oleh Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) provinsi Jambi,” pungkasnya. (ard)