Jambi, AP – Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan optimistis dapat mencapai target 35 perusahaan melakukan penawaran umum atau Initial Public Offering (IPO) sampai akhir tahun 2017.
“Artinya hingga akhir tahun ini kami optimis target 35 perusahaan untuk IPO bisa tercapai,” kata Direktur Penilaian Perusahaan pada BEI Samsul Hidayat, Rabu (09/08).
Keoptimisan tersebut kata dia, dapat dilihat dari realisasi saat ini, yang mana terdapat 21 perusahaan telah menjadi emiten baru dengan melakukan penawaran umum sahamnya.
“Sampai saat ini sudah ada 21 perusahaan yang sudah IPO, dan ada tujuh perusahaan lagi yang masih dalam proses,” kata Samsul tanpa menyebut nama-nama perusahaan yang telah IPO tersebut.
Perusahaan di Indonesia yang telah melepas sahamnya ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana saham di lantai bursa efek tersebut bergerak di berbagai sektor.
Selain itu kata Samsul, saat ini juga terdapat sejumlah perusahaan dengan kepemilikan asing yang beroperasi di Indonesia berencana melakukan penawaran umum karena dinilai berdampak yang positif terhadap kapitalisasi pasar.
Namun perusahaan asing tersebut menurutnya, tidak bisa mencatatkan sahamnya langsung di BEI karena induk perusahaan itu berstatus “dual listing” atau juga tercatat sebagai perusahaan terbuka.
“Dual listing regulasinya bukan belum ada, tapi saat ini untuk regulasi dual listing di Indonesia itu menggunakan pola Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) atau Indonesia Deposit Reserve (IDR),” katanya.
SPEI atau IDR merupakan efek yang memberikan hak kepada pemegangnya atas efek utama yang ditipkan secara kolektif pada Bank Kustodian yang telah mendapat persetujuan dari regulator pasar modal.
“Jadi untuk perusahaan kepemilikan asing harus melalui mekanisme SPEI, karena perusahaan yang mencatatkan langsung sahamnya di BEI itu harus berbentuk Perseroan Terbatas atau PT,” katanya menambahkan. ant