Jambi, AP – Dalam dua hari belakangan ini provinsi Jambi bebas dari titik panas (hot spot), yang sebelumnya ada di beberapa daerah terpantau titik panas, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Bachyuni Desliasyah mengatakan pada dua hari terakhir tidak terpantau titik panas di wilayah Jambi.
“Saat ini kondisi lahan yang sebelumnya terbakar sudah tidak terbakar lagi dan titik panas tidak terpantau lagi, mudah-mudahan tidak muncul lagi. Itu semua tidak terlepas dari usaha pemadaman dan turunnya hujan beberapa hari terakhir ini,” katanya, Kamis (10/08).
Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi terus memantau perkembangan kebakaran hutan dan lahan di Jambi di musim kemarau dengan rutin melakukan patroli.
Wakil Komandan Satgas Karhutla Provinsi Jambi itu juga mengatakan tim dari Satgas melakukan patroli darat dan udara memantau titik api dua kali dalam sehari pada pagi dan sore hari.
Bachyuni mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan membakar dan pelaku akan dijerat sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Pangdam Sriwijaya juga menegaskan jika anggotanya mendapatkan masyarakat atau pihak perusahaan tengah membakar lahan, maka pihaknya tidak segan-segan untuk menindak tegas. Jadi jangan coba-coba untuk membuka lahan dengan cara membakar,” katanya menambahkan.
Sementara data Satgas Karhutla Provinsi Jambi menunjukkan setidaknya sudah ada 369 hektare yang terbakar sepanjang tahun 2017 dan beberapa orang diduga pelaku pembakar lahan juga diamankan.
Bahkan sekitar 300 hektare lahan terbakar itu berada di lahan perusahaan PT Alam Bukit Tigapuluh (AB) yang berada di Kabupaten Tebo. budi