Jambi, AP – Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Jambi, Jon Kennedy mengatakan seluas 125.000 hektare lahan dan perkebunan karet di provinsi ini memerlukan peremajaan (Replanting) karena sudah tua dan hasilnya tidak produktif lagi.
“Dari total luasan lahan karet petani sekitar 392.000 ribu itu, saat ini yang telah memasuki dan butuh peremajaan mencapai 125.000 hektare yang tersebar di sejumlah daerah di provinsi ini,” katanya di Jambi, Selasa (15/08).
Sebagian besar lahan perkebunan karet di Jambi, kata Jon umumnya milik masyarakat swadaya dan rata-rata sudah berusia tua sehingga produktivitasnya pun hanya berkisar antara 20-30 persen saja.
“Sampai saat ini produktifitasnya tidak maksimal karena sebagian besar lahan karet milik petani sudah berusia puluhan tahun, dan dari total luasan lahan karet di Jambi saat ini hanya mampu menghasilkan produksi 266.000 ton per tahun,” katanya menjelaskan.
Selama ini kendala yang dihadapi petani swadaya terkait peremajaan itu kata dia, adalah adanya keterbatasan modal dan juga mendapatkan akses permodalan pertama untuk biaya peremajaan itu.
Menurut dia, dalam proses peremajaan karet itu dibutuhkan bibit sebanyak 500 batang dengan biaya berkisar antara Rp.30 hingga 40 juta untuk satu hektare.
Untuk membantu petani karet itu pihak Gapkindo Jambi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) pada tahun ini telah menyalurkan sebanyak 6.000 batang bibit karet jenis PB260 yang diberikan kepada petani karet untuk peremajaan di wilayah Mendalo, Muarojambi.
“Kita kerjasama dengan pemerintahan desa yang sebelumnya mendata petani yang lahannya butuh replanting, karena sebagian besar petani tidak memiliki modal untuk peremajaan, maka kita salurkan benihnya,” katanya.
Menurut dia, komoditi karet telah menjadi sektor utama penggerakan perekonomian di Provinsi Jambi, sehingga sangat dibutuhkan peran pemerintah supaya komoditi tersebut terus berkembang.
“Peremajaan karet itu telah dimulai tahun 2006 yang sudah direplanting hanya seluas 17.500 hektare, sehingga ini sangat dibutuhkan adanya intervensi dari pemerintah untuk program peremajaan karet di Jambi,” katanya menambahkan. ant