MUARATEBO,AP- Santri Pondok pesantren (Ponpes) Al Azizy terpaksa harus belajar di lantai tanpa sarana yang memadai dan tidur berdesak-desakan. Ponpes yang terletak kurang lebih 1 km dari kota Muaro Tebo terus berupaya dalam proses belajar mengajar bisa berjalan dengan kondisi seadanya.
Sejak tahun 2012 lalu di dirikannya Ponpes ini, santri sudah berjumlah sekitar 200 lebih yang berasal dari enam kabupaten di Jambi bertujuan untuk mencetak Hafiz Qur’an. Santri rata-rata sudah dapat menghafal 10 hingga 15 juz.
Menurut Pimpinan Ponpes Al Azizy, “Ustadz Abdul Aziz, S.Pd Al Hafiz kepada Aksipost Rabu (16/8) kemarin menuturkan para santri terpaksa harus belajar di lantai asrama. Musholah yang biasa dipakai untuk belajar dan mengajar sudah tidak tertampung lagi.
“Seperti ini kondisinya, “ujar Ustadz Abdul Aziz tak muat lagi di Mushola. Jadi belajarnya di lantai, saya khawatir tahun depan kalau santri bertambah entah dimano belajarnyo “imbuhnya.
Para santri harus berdesak-desakan dalam asrama saat waktu Istrahat. Empat ruangan yang ada tak sanggup lagi menampung.
“Asrama Satriwan diisi sampai 30 santri hingga berdesak-desakan, pintu pun kadang harus dibuka karena kepanasan sebut pimpinan Ponpes yang sudah 4 kali mewakili Tebo dalam cabang Tahfiz dan Tafsir.
Meski dalam kondisi seadanya pimpinan Ponpes berkeinginan cita-citanya bisa mencetak Hafiz Qur’an di kabupaten tebo.
“Program kita Tahfizh Qur’an, jadwal belajarnya pagi dan malam sedangkan siang hari program sesuai Kementerian agama “tandasnya. (ard)