Kualatungkal, AP – Seketaris Daerah (Sekda) Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) Drs. Ambok Tuo MM nampak kesal setelah mengetahui satu dari tiga unit Bus pengakut Calon Jamaah Haji (CJH) Tanjabbar, kondisinya tidak layak pakai.
Bahkan Sekda nampak berang setelah mendapat laporan dari satuan lalu lintas Polres Tanjabbar yang melakukan pengecekan terhadap kondisi mobil. Selain Kir Sudah mati, lebih parahnya lagu, dua baut roda depan patah sehingga membahayakan jamaah haji.
Melihat kondisi Bus tidak layak digunakan, akhirnya jajaran Saltlantas Polres Tanjabbar mengamankan bus untuk dilakukan pemeriksaan lebih jauh.
Kapolres Tanjabbar AKBP ADG Sinaga, S. IK, melalui Kabag Ops Kompol R. P. Nainggolan membenarkan penilangan terhadap salah satu Bus yang merupakan Armada Angkutan Jamaah Haji Tanjab Barat.
“Untuk sementara kendaraan ini KIR-nya mati, kemudian baut roda depan tidak lengkap. Mobil ini sudah ditilang, dan dibawa ke Mapolres Tanjab Barat untuk dilengkapi sampai standar,” ungkap Nainggolan, Selasa (22/08).
Menurut Nainggolan, yang ditakutkan apabila kendaraan untuk Jemaah Haji dipaksakan jalan, secara otomatis akan berimbas kepada keselamatan jemaah haji.
Hal senda juga dikatakan Junaidi Tanjung, S.Sos.I Kabid Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Tanjab Barat, yang turut melakukan pemeriksaan kendaraan, jika kendaraan yang dipesan panitia melalui PO tidak layak jalan.
“Setelah dilakukan pengecekan secara bersama baik oleh pihak Polres, Dinas Perhubungan, kondisi ril uji berkala kendaraanya buku KIR-nya sudah mati.
Harusnya mereka lakukan uji KIR tanggal 13 kemarin berarti mobil itu sudah lewat beberapa hari masa ujinya,” ungkapnya.
Bukan hanya itu saja, kondisi fisik kendaraan itu sendiri, ban kendaraan sudah dalam keadaan retak, ada yang sobek. Fatalnya lagi ada 2 buah baut roda depan patah.
“Tadi setelah kita cek dengan Polres dua baut depan patah. Kemudian mereka sudah melewati uji KIR kendaraan,” sebutnya.
Disinggung kenapa baru ini diketahui kondisi kendaraan tidak layak pakai namun tetap juga dipesan, Junaidi mengatakan untuk persiapan kendaraan jamaah bukan ranah dan kewenangan dinas perhubungan, namun kewegan panitia bagian AKRK.
“Yang langsung melakukan pemesanan ke PO itu Panitia Bagian AKRK mereka yang melakukan MoU kontrak dengan PO,” sebutnya.
“Kita percaya dengan pihak penyelenggara karena mereka yang melakukan negosiasi dengan pihak PO. Karena itu pula kita tahunya 3 mobil yang datang pada hari ini kondisinya bagus,” katanya. her