Muarasabak, AP – Bangunan gedung atau infrastruktur gedung Pusat Pendaratan Ikan (PPI) atau lebih dikenal masyarakat Pusat Pelelangan Ikan (PPI) di Nipah kuning, Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), hingga saat ini pemanfaatannya belum optimal sebagai mana yang diharapkan. Padahal bangunan ini sudah sejak tahun 2004 silam.
Warga nelayan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur khususnya dalam wilayah Kecamatan Nipah panjang sangat berharap akan pemanfaatan PPI itu. Asumsi nelayan dengan berfungsinya PPI itu, maka secara tidak langsung akan mengangkat perekonomian dan kesejahteraan masyarakat nelayan diseluruh pesisir laut provinsi Jambi. Namun, kenyataannya gedung PPI yang dibangun dari dana APBN 2002 – 2004 dengan jumlah puluhan meliyar rupiah itu, hanya terkesan menghamburkan uang negara.
Pantauan harian ini dilapangan, sejak keberadaan PPI ini hanya pernah ada aktivitas produksi es balok untuk nelayan. Itupun hanya sebentar.
“Mesinnya rusak, makanya lama tidak produksi,” ungkap Adi Dinamo mekanik mesin pabrik es di PPI itu, kamis (24/08).
Untuk aktivitas yang masih terlihat saat ini, hanya ada penampungan udang satang dilokasi PPI.
“Kalau saya hanya menyewa lokasi disini untuk menampung nenek udang (udang satang,red) dari nelayan. Hanya saya yang ada kegiatan disini. Lainnya belum keliahatan,” kata Udin ditemui di PPI.
Awalnya, PPI ini dimaksudkan pemerintah sebagai tempat aktivitas untuk pengadaan segala keperluan nelayan di lokasi bangunan PPI. Tapi nyatanya sama sekali belum pernah terlaksana. Seharusnya setelah siapnya bangunan PPI tahun 2004 lalu, aktivitas pendaratan hasil tangkapan dari laut, dan kegiatan eksport import hasil laut serta pengadaan segala keperluan nelayan sudah terkelolah diatas PPI tersebut. Namun kenyataannya belum.(fni)