Jambi,AP – Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Jambi menyatakan seluas 411 hektare lahan di daerah ini sudah terbakar sepanjang 2017.
“Berdasarkan data terbaru kebakaran hutan dan lahan hingga Agustus 2017 telah mencapai 411,5 hektare,” kata Kepala Penerangan Korem 042/Garuda Putih, Mayor Inf Jasman Bangun yang juga Tim Penerangan Satgas Karhutla Jambi, di Jambi, Jumat.
Dari jumlah itu, Jasman mengatakan sekitar 300 hektare lebih kebakaran lahan terjadi di lahan yang dikelola PT Alam Bukit Tigapuluh (ABT).
Jasman juga mengatakan setelah beberapa hari tidak diguyur hujan titik panas (hotspot) kembali terpantau di Jambi. Update Jumat terpantau dua titik panas, yakni di Kabupaten Sarolangun dan Tebo.
Dijelaskannya, seluas 411,5 hektare lahan yang telah terbakar tersebut, 38 hektare diantaranya merupakan lahan gambut, selebihnya lahan mineral.
Pemantauan dan pemadaman kebakaran lahan katanya hingga kini terus dilakukan baik oleh Satgas darat maupun menggunakan helikopter.
Semenetara itu, Kasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Donny Osmond mengatakan di bulan Agustus tercatat sebanyak 69 titik panas di Jambi. Namun Jambi masih paling sedikit dibandingkan dua provinsi lainnya di Sumatera yang juga menerapkan status Siaga Darurat Karhutla.
“Kita paling rendah dan titik panas jika ditemukan langsung ditangani oleh Satgas Karhutla,” katanya.
Dijelaskanya, sebanyak 69 titik titik panas selama Agustus itu terdeteksi di Kabupaten Tanjungjabung Barat sebanyak tujuh titik, Tanjungjabung Timur satu titik, Batanghari lima titik dan Tebo 35 titik.
Kemudian enam titik terpantau di Kabupaten Bungo, empat titik di Merangin, tujuh titik di Sarolangun dan empat titik di Kerinci.
Sementara tiga daerah lainnya yakni Kota Jambi, Kota Sungaipenuh dan Kabupaten Muarojambi selama Agustus tidak ditemukan titik panas.