Jambi, AP – Nilai ekspor komoditas minyak bumi dan gas (migas) Provinsi Jambi mengalami kenaikkan cukup signifikan, lebih dari seratus persen dari bulan sebelumnya 11,76 juta dolar AS menjadi 110,14 juta dolar AS pada Juli 2017.
“Naiknya ekspor migas menjadi penyebab utama naiknya nilai ekspor daerah kita pada Juli 2017,” kata Kepala BPS Jambi, Dadang Hardiwan, Rabu (06/09).
Selain komoditas migas pendorong terjadinya kenaikan nilai ekspor Jambi juga dibantu oleh naikknya nilai ekspor yang terjadi pada komoditas pinang, karet dan olahannya serta komoditas arang dan batu bara.
BPS Jambi mencatat nilai ekspor asal provinsi ini pada Juli 2017 naik sebesar 82,24 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 118,60 juta dolar AS pada Juni menjadi 216,13 juta dolar AS pada Juli. Nilai ekspor asal Provinsi Jambi pada bulan Juli 2017 mengalami kenaikan 82,24 persen dibandingkan bulan Juni, yaitu dari 118,60 juta dolar AS menjadi 216,13 juta dolar AS.
Dadang mengatakan, secara kumulatif nilai ekspor Jambi sampai dengan Juli 2017 lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016. Capaian ekspor sampai dengan Juli 2017 adalah sebesar 1, 479 juta dolar AS atau terjadi kenaikan sebesar 43,26 persen.
Kontribusi terbesar terhadap total ekspor di Jambi adalah ekspor kelompok industri yaitu sebesar 47,56 persen, diikuti kelompok pertambangan 46,38 persen dan pertanian 6,06 persen. Bila dirinci menurut komoditasnya, kelompok pertambangan didominasi oleh migas yang memberikan kontribusi mencapai 43,52 persen.
Kontribusi terbesar dari kelompok industri yaitu karet dan olahannya yang mencapai 30,04 persen. Sedangkan dari kelompok pertanian, komoditas pinang memiliki sumbangan 4,91 persen dan secara umum nilai ekspor asal Provinsi Jambi pada Juli 2017 ke beberapa negara utama mengalami kenaikan.
Ekspor Jambi yang mengalami kenaikan adalah ke Singapura, Prancis, Tiongkok, Jepang, India, Australia, Korea Selatan dan Taiwan. Sedangkan pergerakan turunnya nilai ekspor dapat diamati ke beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat, kata Dadang.
Secara kumulatif sampai dengan Juli 2017 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa sebagian besar transaksi ekspor mengalami peningkatan. Namun demikian ada beberapa transaksi ekspor ke berbagai negara mengalami penurunan. Penurunan terjadi pada ekspor ke Prancis, Australia dan Taiwan. ant