Kualatungkal, AP – Jalan penghubung ke pasar Aquatic Kualatungkal sudah empat tahun mengalami kerusakan namun tidak kunjung diperbaiki.
Masyarakat dan pihak yang bersimpati sudah empat kali menyurati pemerintah meminta perbaikan. Jalan rabat beton yang menghubungkan ke pasar Aquatic mengalami kerusakan. Sebagian badan jalan sudah roboh amblas. Sebagian kini hanya dibantu penimbunan seadanya dan tetap tidak bisa dilalui oleh gerobak dan mobil pembeli ikan.
Khaidir, salah seorang warga mengatakan bahwa kondisi kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung cukup lama. Namun hingga kini belum ada perhatian dari pemerintah daerah. Padahal menurutnya, dari situlah perputaran ekonomi sector perikanan dan kelautan setiap subuh dimulai.
“Kondisi jalan tersebut sudah berlangsung 4 tahun. Tapi pemerintah tidak kunjung memperbaiki. Padahal akses jalan itulah yang banyak digunakan untuk mengangkut hasil laut dan sungai puluhan ton setiap hari,”ungkap Khaidir, Kamis (7/09).
Untuk diketahui, pasar Aquatic merupakan salah satu pusat kegiatan perekonomian disektor perdagangan ikan hasil laut dari para nelayan tangkap maupun hasil tambak ikan yang ada di kota wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Setiap hari terlihat kesibukan para nelayan tangkap/tambak membongkar hasil tangkapannya kepada para pedagang ikan yang kemudian di pasarkan ke beberapa kota di wilayah propinsi Jambi maupun ke seluruh pelosok desa melalui para pedagang ikan keliling yang menggunakan kendaraan bermotor roda dua.
Selain itu, berdasarkan keterangan dari beberapa warga di lingkungan Pasar Aquatic menyatakan, kondisi jalan yang merupakan satu-satunya akses jalan di Pasar Aquatic tersebut sudah sejak lama rusak.
Hal itu menjadi kekhawatiran bagi para pedang yang selalu melakukan aktivitas di waktu subuh. Dan tak jarang gerobak yang di gunakan untuk mengangkut puluhan duz berisikan ratusan kilogram ikan, terperosok ke dalam lubang.
“Sudah sering kali pengangkutan ikan menggunakan gerobak terperosok dan terhambat bila melintas melalui alan tersebut,”ungkap Khaidir.
Masih berdasarkan keterangan Khaidir, bahwa pedagang telah berulang kali mengusulkan melalui Musrenbang Kelurahan. Ada pula yang melayangkan surat resmi kepada pemerintah daerah dengan membubuhkan tanda 40 orang warga yang ditembuskan kepada DPRD Tanjabbar, Dinas PU, Dinas Pendapatan Daerah, Camat Tungkal Ilir maupun Kelurahan Tungkal IV Kota.
Sementara itu, jamal Darmawan Sie, Anggota DPRD dari partai Demokrat melalui Dapil I, Kota Kuala Tungkal, Seberang Kota ketika dikonfirmasi justru belum mengetahui hal itu. Dan dijelaskannya, bahwa pemerintah saat ini sulit untuk menerima masukan yang sifatnya tidak terencana.
Bila pedagang dan masyarakat menginginkan perbaikan, harus melalui pengusulan di Musrenbang. “Kita DPRD belum pernah mendapatkan surat tersebut. Intinya kita siap mendukung penganggaran perbaikan. Tetapi pemerintah saat ini tidak akan merespon bila tanpa melalui hasil musrenbang,”ucap jamal.
Untuk itu, dirinya berharap agar masyarakat lebih intens memperjuangkan perbaikan tersebut melalui Musrenbang. Bila tidak, dan melihat sikap pemerintah saat ini, dia pesimistis hal itu bisa diperbaiki segera.
“Kalau dulu kita bisa mengusulkan melalui aspirasi dewan. Tapi saat ini hal itu harus melalui musrenbang,”terangnya.mg