Jambi, AP – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat untuk transaksi impor terbesar Jambi adalah dari negara Kanada yang mencapai 43,70 persen dari total nilai impor sebesar 5,84 juta dolar AS pada Juli 2017.
Kepala BPS Provinsi Jambi, Dadang Hardiwan, mengatakan perkembangan nilai impor Provinsi Jambi pada Juli lalu selain Kanada sebagai negara pengimpor terbesar juga ada Tiongkok yang transaksi impornya tercatat sebesar 23,70 persen, Kamis (07/09).
Pada bulan itu juga terjadi kenaikan cukup signifikan untuk impor yang berasal dari India dan Korea Selatan yang keduanya naik masing-masing sebesar di atas seratus persen karena beberapa bulan sebelumnya tidak tercatat nilai impornya.
“Secara umum nilai impor Provinsi Jambi pada Juli 2017 mengalami kenaikan sebesar 38,05 persen dibanding bulan sebelumnya yaitu dari 4,23 juta dolar AS menjadi 5,84 juta dolar AS,” kata Dadang Hardiwan.
BPS mencatat untuk transaksi nilai impor Provinsi Jambi melalui tiga pelabuhan laut utama di Jambi yaitu pelabuhan Talang Duku Jambi, Muara Sabak dan Kuala Tungkal serta pelabuhan udara Bandara Sultan Thaha, dimana nilai impornya sebesar 5,84 juta dolar AS atau mengalami kenaikan yang signifikan dibanding bulan sebelumnya.
Dadang menjelaskan, kenaikan impor ini dipicu oleh kenaikan pada tiga kelompok komoditas yaitu kelompok mesin dan alat angkutan, kelompok makanan dan sejenisnya serta kelompok hasil industri dan lainnya dan bila dilihat perannya pada kumulatif sampai dengan Juli 2017, impor kelompok hasil industri dan lainnya memberikan kontribusinya 41,02 persen dari total impor.
Kemudian diikuti peran kelompok bahan kimia dan sejenisnya yaitu sebesar 31,04 persen dan impor kelompok mesin dan alat angkutan yang memberi kontribusi sebesar 21,57 persen. Untuk kelompok komoditas makanan dan sejenisnya berperan sebesar 5,33 persen dan kelompok komoditas karet dan sejenisnya hanya berperan 1,03 persen. ant