Muarasabak, AP – Proyek pelebaran jalan jalur dua di komplek Perkantoran Pemkab Tanjung Tabung Timur (Tanjabtim) yang dikerjakan PT Usaha Batanghari di pertanyakan. Pasalnya, proyek yang anggaran mencapai Rp.19.688.000.000 tersebut mendapat kritikan warga setempat.
Apalagi, dalam pengerjaan peningkatan kwalitas jalan jalur dua tersebut, pihak kontraktor tidak mendatangkan tanah timbunan sesuai dengan kwalitas jalan jalur dua.
“Anggaranya besar, kok pengerjaan jalanya seperti ini apa ia hasilnya nanti akan maksimal,”ujar salah seorang warga setempat yang meminta namanya tidak disebutkan.
Meskipun dilakukan penimbunan, lanjutnya, pihak rekanan hanya menggunakan tanah galian disekitar bahu jalan untuk melakukan penimbunan, tentunya akan meragukan kwalitas jalan nantinya.
“Apa anggaran menang tidak dianggarkan untuk tanah timbunan yang kwalitasnya lebih bagus, apa ia hanya menggunakan tanah di samping bahu jalan untuk menimbunya,”tuturnya.
Sementara itu, Raden Edi selaku PPK pada dinas PUPR Tanjabtim membenarkan, jika dalam item pekerjaan yang dilakukan memang tidak mendatangkan tanah timbunan. Hanya memanfaatkan tanah sekitar untuk penimbunan pengeras.
“Memang tidak ada tanah yang di datangkan untuk penimbunan. Kita memanfaatkan tanah sekitar,”ungkap Raden Edi saat dikonfirmasi.
Dikatakannya, mengapa tidak adanya tanah yang didatangkan hal ini di karenakan kondisi tanah dalam peningakatan pelebaran jalan sudah dapat dikatakan cukup keras. Dengan artian tidak di perlukan adanya tanah yang di datangkan untuk pengerasan timbunan.
“Kondisi tanah kita yang digunakan untuk penimbunan sudah dapat dikatakan cukup keras, makanya tidak ada tanah yang didatangkan,”tuturnya.
Terkait sejumlah pasilitas umum yang rusak akibat pelebaran jalan, mulai dari pipa PDAM, dan pohon-pohonan dan juga sejumlah aset menurunan. Sejauh ini pihak PUPR telah melakukan koordinasi dengan intansi terkait.
“Kalau soal pipa PDAM kota angkat saja. Untuk perbaikan kita dinas terkait akan melakukan penganggaran lagi nantinya. Begitu juga dengan pohon di sepanjang jalur dua ini. Yang bisa kita angkat dan tanam kita tanam kembali yang tidak akan di remaja kan sendiri oleh dinas terkait,”tegasnya.
Sementara itu terkait dengan progres pekerjaan sendiri, sejauh ini sudah mencapai 34 persen.”Target kita desember telah selesai,” tandasnya. fni